Berita Semarang
Semarang Riuh Barongsai: 25 Tim Unjuk Kebolehan di Queen City
Dentuman tambur dan gemerincing simbal bersahut-sahutan di atrium Mal Queen City Semarang, Sabtu (13/9/2025).
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Suara tambur dan simbal bertalu-talu, bersahut-sahutan di atrium Mal Queen City Semarang, Sabtu (13/9/2025).
Warna-warni orang mengenakan kostum barongsai, sebagian tampil melompat di atas panggung.
Riuh tepuk tangan penonton mengiringi setiap gerakan yang penuh tenaga sekaligus artistik.
Baca juga: Anton Ajari Anaknya Cintai Produk UMKM Jateng di Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang
Sebanyak 25 tim barongsai dari berbagai daerah tampil dalam ajang 25th Arya Dharma Open 2025 National Lion Dance Championship, memperebutkan Piala Gubernur Jawa Tengah.
Perlombaan ini sekaligus menjadi rangkaian perayaan seperempat abad berdirinya perkumpulan barongsai Arya Dharma Semarang.
“Merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan tersendiri bagi saya, mewakili seluruh panitia, dapat menyampaikan sambutan dalam rangka memperingati hari ulang tahun ke-25 perkumpulan barongsai Arya Dharma ini,” kata Wirya Purwasamudra, Ketua Panitia sekaligus Ketua Arya Dharma periode 2023–2026.
Ia menekankan, perayaan seperempat abad ini bukan sekadar penanda usia, melainkan momentum merefleksikan perjalanan dan kontribusi Arya Dharma dalam melestarikan seni barongsai di Indonesia.
“Barongsai bukan sekadar pertunjukan visual atraktif, tetapi perwujudan ekspresi budaya yang kaya makna tradisi dan nilai filosofi,” ujarnya.
Perlombaan ini digelar dari hari Sabtu (13/9/2025) hingga Minggu (14/9/2025).
Dukungan Pemerintah dan Kormi
Acara ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi).
Valerie Yudistira Pramudulya, Sekum Kormi Jawa Tengah, menilai ajang ini menjadi tolok ukur perkembangan olahraga rekreasi.
“Kami hadir untuk mendukung teman-teman PLBSI dan klub Arya Dharma. Dari sisi Kormi, barongsai adalah bagian dari Inorga (Induk Olahraga) di bawah Kormi, jadi kegiatan ini sangat positif untuk menumbuhkan semangat di masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ahmad Mutohar, penelaah teknis kebijakan olahraga Disporapar Jateng yang hadir mewakili Kepala Dinas, menyebutkan kejuaraan ini unik karena digelar di mal.
“Kegiatan ini bisa mengedukasi masyarakat bahwa olahraga barongsai milik semua. Tidak hanya dinikmati oleh satu perkumpulan, tapi siapa pun bisa berlatih dan bergabung,” ujarnya.
Penonton Terhibur
Bagi pengunjung mal, lomba ini menjadi tontonan gratis yang menghibur di akhir pekan.
Rahmawati, salah satu penonton yang datang bersama suaminya, mengaku kagum dengan kelihaian para atlet barongsai.
“Biasanya saya lihat barongsai hanya pas Imlek. Tapi di sini bisa lihat banyak tim sekaligus, gerakannya beda-beda, ada yang lucu, ada yang menegangkan. Anak-anak sampai teriak-teriak girang,” katanya.
Pertunjukan memang menghadirkan beragam konsep ada barongsai yang berad di panggung tinggi, barongsai akrobatik, hingga kombinasi teatrikal juga ada.
25 Tahun Arya Dharma
Didirikan pada tahun 2000, Arya Dharma tumbuh sebagai salah satu perkumpulan barongsai terbesar di Semarang.
Dari awalnya sekadar komunitas pecinta seni barongsai, kini Arya Dharma telah melahirkan banyak atlet muda yang berkiprah di tingkat nasional.
Nilai kebersamaan, disiplin, dan semangat juang diwariskan dari generasi ke generasi, menjadikan Arya Dharma sebagai rumah sekaligus sekolah budaya bagi anak-anak muda.
Di usia seperempat abad, Arya Dharma bertekad menjaga api tradisi tetap menyala.
Selain lomba, acara ini juga dimaknai sebagai wadah untuk melestarikan seni barongsai tradisional, mendorong regenerasi atlet muda, mempererat silaturahmi komunitas barongsai dari berbagai daerah.
“Kerja Bersama, Menuju Sukses Bersama,” menjadi semboyan yang terus didengungkan.
Dan sore itu, sembari irama tambur menggema memenuhi ruang mal, barongsai melompat lincah di atas palang kayu, menggelinding ataupun menari di atas panggung.
Sorak-sorai penonton menandai bukan hanya kompetisi, tapi juga pesta budaya yang menyatukan banyak hati. (Rad)
Baca juga: Binus School Semarang Gaungkan Gaya Hidup Sehat hingga Zero Waste lewat Festival Sains
Binus School Semarang Gaungkan Gaya Hidup Sehat hingga Zero Waste lewat Festival Sains |
![]() |
---|
119 Pompa Disiapkan untuk Antisipasi Banjir di Semarang |
![]() |
---|
Proses Pembersihan Longsor Jangli Semarang Capai 60 Persen, Warga Masih Ketakutan Saat Hujan |
![]() |
---|
MMLWF Gelar “Wheels of Hope” di Semarang, Bagikan Kursi Roda bagi Pasien yang Membutuhkan |
![]() |
---|
Semarang Agro Expo 2025 Digelar, Ada Pameran Produk Segar hingga Aneka Lomba |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.