Semarang
Rumah Orang Tua Siswa Sekolah Rakyat Semarang Dijanjikan Dapat Perbaikan Tahun Ini
Pemerintah Kota Semarang menyebut akan segera melakukan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) milik orang tua siswa Sekolah Rakyat.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota Semarang menyebut akan segera melakukan perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH) milik orang tua siswa Sekolah Rakyat.
Diketahui, Sekolah Rakyat di Kota Semarang kini sudah resmi beroperasi, ditandai dengan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di area Gedung Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP), Selasa (30/9/2025).
Pada pembukaan MPLS tersebut, dihadiri Wakil Menteri Sosial (Wamensos), Agus Jabo Priyono yang di antaranya meminta Wali Kota untuk memberikan perhatian khusus kepada orang tua siswa yang memiliki rumah tidak layak huni.
Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Murid SDN Ungaran 01 Kabupaten Semarang Diduga Keracunan MBG
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menegaskan, program rehabilitasi rumah RTLH ini akan mulai dijalankan tahun ini.
Ia menyebut, program ini menyasar tidak hanya rumah siswa tetapi juga rumah-rumah di lingkungan sekitar yang berada dalam kondisi serupa.
"Iya, betul. Jadi beberapa sudah masuk. Ini sedang dalam proses verifikasi berdasarkan data desil masing-masing," ujar Agustina kepada Tribun Jateng usai menghadiri pembukaan MPLS Sekolah Rakyat Semarang.
Menurut Agustina, pendekatan perbaikan rumah tidak hanya bersifat individual, tetapi juga berbasis kawasan.
Artinya, rumah-rumah di sekitar siswa yang tinggal di lingkungan yang sama dan juga tergolong tidak layak, akan turut dimasukkan dalam program bantuan RTLH.
"Kita akan minta supaya tidak hanya satu itu, kan pasti kalau lingkungan umum kan satu lingkungan itu. Jadi lingkungan kanan-kirinya juga akan kita cari untuk bisa bareng-bareng dimasukkan di dalam program RTLH kota Semarang. (Program itu dijalankan) Harus tahun ini," imbuhnya.
Wamensos pada kunjungannya menegaskan, orang tua siswa Sekolah Rakyat yang rumahnya tidak layak huni harus diperbaiki.
Ia mengungkapkan, hal itu menyusul arahan Presiden setelah melihat data tingginya angka kematian akibat kondisi sanitasi yang buruk.
"Presiden perintahkan agar rumah tidak layak huni kedepan kita perbaiki bersama-sama. Orang tua miskin, anak tidak boleh miskin," imbuhnya.
Menurut dia, Kemensos juga berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga lain untuk mendukung lingkungan belajar yang sehat, termasuk memperbaiki rumah-rumah tidak layak huni milik keluarga siswa Sekolah Rakyat.
"Presiden ingin memutus transmisi kemiskinan sejak dini. Negara harus ambil. Anaknya disekolahkan, rumahnya diperbaiki," imbuhnya. (idy)
| Hadapi Krisis Iklim dan Kesehatan, Konsep "15-Minute City" Diusulkan di Semarang |
|
|---|
| Sidang Vonis 5 Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan May Day Semarang Ditunda, Hakim : Masih Disusun |
|
|---|
| Semarang Panas Ekstrim, Waspada Flu Tropis Picu Lonjakan ISPA, Dehidrasi, dan Heat Stroke |
|
|---|
| Kota Semarang Siapkan Diri Jadi Pusat Ekonomi, Soroti Pentingnya Data |
|
|---|
| Operasional Bajaj di Semarang Tanpa Izin, Dishub Tegaskan Potensi Larangan |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.