Tribunajateng Hari Ini
Unnes Semarang Kukuhkan Tujuh Dosen sebagai Guru Besar Hari Ini
Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menambah deretan profesor baru. Sebanyak tujuh dosen resmi akan dikukuhkan sebagai guru besar
Penulis: Moh Anhar | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menambah deretan profesor baru. Sebanyak tujuh dosen resmi akan dikukuhkan sebagai guru besar, Kamis (2/10) ini di Gedung Prof. Wuryanto (Auditorium) Unnes, Kampus Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang.
Mereka adalah Prof. Dr. Drs. Asrori, M.S. (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Prof. Dr. Ir. Rahmat Doni Widodo, S.T., M.T. (Fakultas Teknik), Prof. Dr. Agus Cahyono, M.Hum. (Fakultas Bahasa dan Seni), Prof. Dr. Mugiyo Hartono, M.Pd. (Fakultas Ilmu Keolahragaan), Prof. Dr. Rumini, M.Pd. (Fakultas Ilmu Keolahragaan), Prof. Dr. F. Widhi Mahatmanti, M.Si. (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), serta Prof. Dr. Aditya Marianti, M.Si. (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam).
Dua dari tujuh sosok yang akan dikukuhkan tersebut merupakan tokoh olahraga Jawa Tengah yakni Prof. Dr. Mugiyo Hartono, dan Prof. Dr. Rumini.
Peran mereka sebagai pengurus KONI Jawa Tengah turut membawa nama Jawa Tengah mengukir prestasi luar biasa dalam pelaksanaan PON XXI Aceh Sumut 2024 dengan perolehan 71 medali emas, 74 medali perak dan 115 medali perunggu.
Prof. Mugiyo merupakan Kabid Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KONI Jateng. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengprov Perbakin Jateng.
Sementara Prof. Rumini merupakan Kabid Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Jateng, sekaligus menjabat sebagai Ketua Umum PASI Jateng.
Bagi Prof. Mugiyo yang akan dikukuhkan sebagai Profesor Bidang Pendidikan Jasmani dan Olahraga, perjalanan hidupnya nyaris tidak pernah berjarak dengan pendidikan jasmani dan olahraga.
Ia menekuni pendidikan olahraga sejak menempun pendidikan S1 IKIP Negeri Semarang pada, magister dari IKIP Negeri Jakarta pada 1994, dan doktor di Unnes pada 2017.
Baginya, pendidikan jasmani bukan sekadar teknik, tetapi sarana membentuk kepribadian yang jujur, disiplin, dan tangguh.
“Pendidikan jasmani, khususnya melalui permainan invasi, adalah jalan untuk menanamkan nilai karakter, keterampilan sosial, hingga ketangguhan mental. Dengan permainan, anak-anak bukan hanya belajar teknik olahraga, tetapi juga belajar tentang kejujuran, disiplin, kerja sama, dan sportivitas," katanya, kemarin.
Sementara itu, Prof. Rumini yang akan dikukuhkan sebagai Profesor Bidang Pendidikan Kepelatihan Atletik, memiliki kecintaan terhadap olahraga tumbuh sejak muda.
Prof. Rumini merupakan salah satu legenda atletik nasional yang pernah meraih medali emas di ajang SEA Games 1993 dan 1995.
Dari pengalaman sebagai atlet nasional, lahirlah tekad untuk terus berkontribusi, bukan hanya di lintasan pertandingan, tetapi juga di dunia pendidikan dan penelitian.
Bagi Prof. Rumini, atletik bukan hanya soal prestasi. Melalui olahraga ini, anak-anak belajar keterampilan motorik, kesehatan fisik, dan karakter.
Inilah pondasi pendidikan jasmani yang ia yakini penting untuk tumbuh kembang generasi muda. (F Ariel Setiaputra)

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.