Berita Semarang
Prof Rumini Paparkan Filosofi Atletik The Mother of Sport dalam Pengukuhannya Jadi Guru Besar Unnes
Universitas Negeri Semarang (Unnes) kembali menorehkan kebanggaan dengan bertambahnya tujuh guru besar baru yang akan dikukuhkan pada Kamis
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: muh radlis
Rumini juga berpesan kepada para atlet muda untuk tidak cepat menyerah dalam mengejar prestasi.
“Untuk para atlet, jika kalian berusaha maksimal maka kalian akan bisa meraih prestasi yang membanggakan, tentunya dengan disertai doa dan kerja keras,” tambahnya.
Bagi Rumini, atletik bukan hanya soal kemenangan. Ia menegaskan bahwa cabang ini merupakan fondasi dari semua cabang olahraga lain. Maka, dalam orasi ilmiah yang akan ia sampaikan saat pengukuhan nanti, berjudul Atletik: The Mother of Sport (Atletik adalah ibu segala cabang olahraga).
“Atletik dikenal sebagai The Mother of Sport, ibu dari segala olahraga. Dari gerakan sederhana berlari, melompat, dan melempar, lahirlah berbagai cabang olahraga modern,” ujarnya.
Menurutnya, melalui atletik anak-anak bisa belajar keterampilan motorik, kesehatan fisik, sekaligus pembentukan karakter. Prinsip ini yang ia yakini penting untuk mendukung tumbuh kembang generasi muda Indonesia.
Sebagai akademisi, Prof Rumini juga aktif meneliti bidang ilmu keolahragaan. Kajian yang ia tekuni antara lain biomekanika gerak, teknik sprint, hingga pencegahan cedera atlet.
Salah satu inovasi yang ia kembangkan adalah SPRINTA, perangkat analisis performa berbasis akselerometer. Teknologi ini membantu pelatih dan atlet untuk memantau performa, sehingga metode latihan bisa menjadi lebih cepat, efektif, dan efisien. Inovasi itu menjadi bukti bahwa kontribusinya tidak hanya di arena pertandingan, tetapi juga dalam perkembangan ilmu olahraga modern.
Kiprah Rumini juga meluas ke kancah internasional. Ia kerap diundang sebagai delegasi dalam seminar atletik di Tiongkok, Korea Selatan, hingga Arab Saudi.
Selain itu, ia juga aktif memberi kontribusi langsung ke masyarakat. Salah satunya lewat program pelatihan senam sehat untuk tenaga kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Ia juga terlibat dalam pengembangan desa olahraga mandiri melalui penerapan digitalisasi sportech.
Adapun setelah pensiun sebagai atlet, Rumini tetap mengabdikan diri dalam dunia olahraga. Ia menduduki sejumlah posisi strategis dalam program pembinaan dan prestasi atlet. Di tingkat Jawa Tengah, Prof Rumini menjabat Kepala Bidang Pembinaan Prestasi KONI Jateng, dan Ketua Umum Pengprov PASI Jawa Tengah periode 2019–2027. Sementara di level nasional, ia menjabat Wakil Kepala Bidang Pembinaan Prestasi PB PASI.
Dengan peran tersebut, Rumini ikut mengawal regenerasi atlet muda, khususnya bibit-bibit atlet atletik di Jawa Tengah, agar lahir atlet-atlet potensial dan berprestasi yang siap bersaing di level nasional maupun internasional.
Di bagian lain, ada satu tokoh olahraga Jawa Tengah lain yang akan dikukuhkan sebagai guru besar Unnes, yakni Prof. Dr. Mugiyo Hartono, M.Pd. Selain aktif mengajar di kampus Unnes, Prof Mugi juga menduduki jabatan strategis sebagai Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) KONI Jateng. Ia juga menjabat sebagai Wakil Ketua Pengprov Perbakin Jateng.
Kontribusi Prof Rumini dan Prof. Mugi bersama KONI Jateng, turut menorehkan prestasi luar biasa di ajang PON XXI Aceh-Sumut 2024 lalu.
Kontingen Jawa Tengah mengukir prestasi luar biasa dalam pelaksanaan PON XXI Aceh Sumut 2024 dengan perolehan 71 medali emas, 74 medali perak dan 115 medali perunggu. Capaian ini juga merupakan perolehan medali emas terbanyak yang diperoleh Jawa Tengah sepanjang keikutsertaannya di ajang multievent paling bergengsi se tanah air tersebut.
Dinas Pendidikan Kota Semarang Sebut Siapkan Pembinaan Cegah Bullying di Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Kota Semarang Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Kamis 2 Oktober 2025 |
![]() |
---|
"Diskon" Vonis Pemerasan PPDS Undip Semarang, Bikin Kuasa Hukum Korban Kecewa Berat |
![]() |
---|
Rekonstruksi Kematian Janggal Iko FH Unnes, Versi Ilham: Ngaku Dilempar Benda Keras, Bukan Ditabrak |
![]() |
---|
Rekonstruksi Kematian Iko FH Unnes, Versi Ficky dan Aziz: Merasa Ditabrak dari Belakang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.