Berita Semarang
Segini Jumlah Adegan yang Diperagakan Saat Rekonstruksi Kematian Janggal Iko Juliant Junior Unnes
Polisi menggelar rekonstruksi kasus kecelakaan yang menewaskan Iko Juliant Junior (19), mahasiswa Universitas Negeri Semarang
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Polisi menggelar rekonstruksi kasus kecelakaan yang menewaskan Iko Juliant Junior (19), mahasiswa Universitas Negeri Semarang (Unnes), pada Rabu (1/10/2025).
Rekonstruksi ini memperagakan 24 adegan di tiga lokasi berbeda yang dianggap berkaitan langsung dengan insiden tersebut.
Tiga titik yang dijadikan lokasi rekonstruksi adalah Simpang Milo Jalan Dokter Cipto, Jalan Veteran, dan RSUP Kariadi Semarang.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Artanto, menjelaskan bahwa seluruh lokasi memiliki keterkaitan dengan rangkaian peristiwa yang menewaskan korban.
"Ya, rekontruksi ini dilakukan di tiga lokasi yang merupakan satu rangkaian peristiwa yang tidak bisa dilepaskan," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto saat dihubungi Tribun, Rabu (1/10/2025).
Dalam rangkaian pertama, polisi memperagakan tabrakan antara sepeda motor Honda Vario putih yang dikendarai seorang pria berinisial AR dengan Toyota Yaris merah yang dikemudikan D. Kecelakaan itu terjadi di Simpang Milo pada Minggu (31/8/2025) dini hari.
Peristiwa tersebut turut disaksikan oleh dua orang saksi, yakni Ficky (F) dan Aziz (A), yang saat itu mengendarai Vario hitam.
Keduanya kemudian mengikuti pergerakan kendaraan dari Simpang Milo menuju Simpang Lima, Tugu Muda, RSUP Kariadi, hingga ke Jalan Veteran.
Saat berada di Jalan Veteran, tepat di samping Polda Jateng, laju motor yang dikendarai kedua saksi tersebut akhirnya dihentikan oleh sejumlah anggota Brimob.
"Ketika dihentikan oleh anggota Brimob tiba-tiba ada Iko dan Ilham yang mengendarai motor Supra GTR menabrak dari belakang Vario yang dikendarai Ficky dan Aziz, satu anggota Brimob juga ikut tertabrak hingga terpental," katanya.
Proses rekontruksi kedua di Jalan Veteran mengungkap proses tabrakan antara motor yang dikendarai Iko dan Ilham dengan motor Ficky dan Aziz.
Artanto tak menjelaskan nasib kendaraan Yaris dan Vario yang disebut saling kejar mengejar.
"Tabrakan keras ini terjadi searah saat motor Iko melaju dari barat ke timur (Jalan Pahlawan ke Veteran)," katanya.
Pada rekontruksi di lokasi kedua ini, saksi Ilham teman Iko mengaku dilempar oleh seseorang hingga menyebabkan kecelakaan.
Ilham juga mengungkap kecelakaan terjadi bukan karena kecelakaan melainkan dilempar seseorang.
Artanto menyebut, keterangan dari saksi Ilham akan disinkronkan sekaligus menjadi evaluasi bagi penyidik.
"Ya nanti disinkronkan antara keterangan saksi dengan alat bukti di lokasi kejadian," ucapnya.
Berkaitan dengan rekontruksi di lokasi ketiga, Artanto menerangkan pada lokasi tersebut untuk menggambarkan proses evakuasi Ilham dan Iko menggunakan mobil Brimob.
"Korban diantar oleh empat anggota polisi," katanya.
Sementara, Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polrestabes Semarang Ajun komisaris Besar Polisi (AKBP) Yunaldi mengatakan, bakal memperdalam kesaksian dari Ilham yang berboncengan dengan Iko saat kecelakaan untuk memperdalam keterangan soal dilempar seseorang sebelum kecelakaan.
"Ya soal itu nanti kami panggil yang bersangkutan karena sebelumnya ketika hendak dipanggil dia sedang sakit," katanya saat dihubungi Tribun.
Ia menambahkan, kasus ini merupakan murni kecelakaan.
Namun, ia enggan menanggapi ketika disinggung rekaman CCTV kecelakaan tersebut.
"Bukan bidang saya, kalau saya penyelidikan kecelakaan saja," tandasnya.
Kuasa Hukum Keluarga Iko, Naufal Sebastian mengatakan, ada perbedaan versi kronologi antara keterangan Ilham pembonceng Iko dengan saksi Ficky dan Aziz.
Ilham menyebut kecelakaan terjadi adu banteng atau berlawanan arah bukan searah.
"Saksi Ficky dan Aziz menyebut kecelakaan terjadi dari arah belakang," terangnya.
Perbedaan keterangan lainnya, Ilham merasa dilempar hingga akhirnya terjatuh bukan menabrak atau ditabrak kendaraan.
"Saya sudah pastikan berulang kali dengan Ilham terkait hal itu.
Ia yakin dilempar benda keras hingga terjatuh," paparnya.
Pihaknya juga menyakini bahwa kecelakaan bukan yang disebutkan polisi pukul 03.05 melainkan kurang dari pukul 03.00.
Keyakinan itu berangkat dari keterangan Ilham yang pulang dari jalan Pahlawan pukul 02.00.
Padahal jarak jalan pahlawan ke Veteran hanya selemparan batu yang tidak membutuhkan waktu berjam-jam.
"Ya kami ada bukti chat-chatan yang menunjukkan Ilham terakhir berada di jalan Veteran," katanya.
Kemudian soal korban dibawa ke RSUP Kariadi Semarang, ada perbedaan rentang waktu yang cukup signifikan.
Ilham dan Iko dibawa ke rumah sakit pukul 03.10, sementara dua korban lainnya Ficky dan Aziz dibawa dua jam selepasnya.
"Ini aneh karena lokasi kecelakaan sama, petugasnya sama, tapi dibawa dengan rentang waktu yang berbeda," bebernya.
Dari kasus ini, ia mendesak polisi untuk membuka rekaman CCTV yang merekam kecelakaan tersebut. (Iwn)
Prof Rumini Paparkan Filosofi Atletik The Mother of Sport dalam Pengukuhannya Jadi Guru Besar Unnes |
![]() |
---|
Health & Wellness Expo 2025 di Mall Ciputra Semarang Sampai 5 Oktober, Ada Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
Dinas Pendidikan Kota Semarang Sebut Siapkan Pembinaan Cegah Bullying di Sekolah Rakyat |
![]() |
---|
Kota Semarang Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Kamis 2 Oktober 2025 |
![]() |
---|
"Diskon" Vonis Pemerasan PPDS Undip Semarang, Bikin Kuasa Hukum Korban Kecewa Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.