Tribunjateng Hari ini
Warga Semarakkan Waroeng Semawis Pecinan yang Buka Lagi, Naja Pun Rindu Kuliner Khas Lokal
Dibukanya kembali Waroeng Semawis Ddi kawasan Pecinan disambut hangat oleh masyarakat, Sabtu (04/10/2025) malam.
Penulis: Moh Anhar | Editor: M Syofri Kurniawan
"Tadi saya buka pukul 18.00, ini sudah habis pukul 20.30," kata Ambar, generasi kedua Gudeg Koyor Mbok Sireng di kawasan Waroeng Semawis, Sabtu (04/10/2025).
Ambar menyebut, ia menyiapkan 7 kilogram nasi, 4-5 kilogram telur, dan 4 kilogram koyor untuk pembukaan malam itu. Semua habis diserbu pengunjung yang datang memadati kawasan Pecinan Semarang.
"Laris. Biasanya baru habis pukul 22.00," tambahnya dengan senyum puas.
Baca juga: Cita Rasa Gudeg Koyor Mbok Sireng, Laris Manis di Hari Pertama Waroeng Semawis Dibuka Kembali
Ruang bersosialisasi
Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata (Kopi Semawis), Harjanto Halim menyebutkan, ada sekitar 60 tenant berpartisipsi. Beragam kuliner disajikan mulai dari jajanan khas Semarang, makanan Tionghoa, hingga kuliner khas Nusantara.
"Kita punya kekhasan yaitu makanan khas Semarang, makanan khas Pecinan. Jadi ada tahu pong, lumpia, soto, pisang plenet, tahu petis, dan lainnya yang khas Semarang," kata Harjanto Halim kepada Tribun Jateng.
Menurut Harjanto, dibukanya kembali Waroeng Semawis tahun ini juga menampilkan sesuatu yang baru. Setiap Sabtu, akan diadakan atraksi memasak menggunakan wajan raksasa.
"Hari ini Mi Jowo, minggu depan gulai. Itu atraksi baru kita," ujarnya.
Ia menambahkan, penataan area Waroeng Semawis kini juga lebih rapi. Dijelaskan, seluruh tenant ditata dengan tenda dan penanda yang memudahkan pengunjung.
Meski tidak dipisahkan secara ketat antara makanan dan minuman, ia menyebut susunannya diatur agar pengunjung bisa menikmati pengalaman kuliner yang lebih beragam.
Selain kuliner, pengunjung juga bisa menikmati berbagai hiburan.
"Untuk hiburan nanti ada talk show, karaoke," bebernya.
Waroeng Semawis juga menjadi ruang interaksi komunitas. Terlihat sejumlah komunitas turut hadir meramaikan pembukaan kembali event ini, mulai dari komunitas pecinta hewan hingga mahasiswa dari berbagai kampus di Semarang.
Menurut Harjanto, ini juga sebagai salah satu tujuan dari Waroeng Semawis sebagai tempat interaksi dan sosialiasi masyarakat.
"Karena ini kan sebenarnya unik tempatnya, enggak cuma untuk makan, tapi untuk bersosialisasi," imbuhnya. (Idayatul Rohmah)
Parasut Praka Zaenal Bermasalah saat Terjun di Atas Teluk Jakarta |
![]() |
---|
Siswa Keracunan Makan Bergizi Gratis di Jawa Tengah Tembus 1.000 Orang |
![]() |
---|
Munir Pilih Monumen Pers Solo sebagai Tempat Pengukuhan Pengurus PWI Pusat |
![]() |
---|
Korban Tewas Ponpes Ambruk di Sidoarjo Bertambah Jadi 16 Orang |
![]() |
---|
IDH Urban 2025 Seri 2, Lintasan High Speed Tegalsari Semarang Panaskan Adu Cepat Downhiller |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.