Tukang Cukur Mencabuli Siswi SD
Modus Licik Tukang Cukur Semarang Pura-pura Jadi Mahasiswa Untuk Mencabuli Siswi SD Yang Pulang Sore
Terkuak profesi F, Warga Ngaliyan yang melakukan pencabulan terhadap siswi sekolah dasar (SD) di Kota Semarang.
Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Terkuak profesi F, Warga Ngaliyan yang melakukan pencabulan terhadap siswi sekolah dasar (SD) di Kota Semarang.
Pelaku yang berpura-pura mengaku sebagai mahasiswa itu ternyata tukang potong rambut.
Dia berpura-pura sebagai mahasiswa dengan modus sedang mengerjakan tugas kuliah dan menipu pelajar SD dan SMP.
Baca juga: Tampang F Pelaku Asusila Rayu Bocah SD dan SMP Dalih Tugas Kampus, Ditemukan Puluhan Video di HP
Setelah itu korban diboncengkan untuk dibawa ke rumah kosong untuk menjalankan niat bejatnya, korban kemudian diberi imbalan es teh atau uang Rp5000.
Ketua Tim Elang Polsek Semarang Utara, Aiptu Agus Supriyanto, mengatakan pelaku berpura-pura menjadi mahasiswa yang sedang melakukan penelitian.
Dengan dalih tersebut, pelaku sambil mengenakan masker meminta anak-anak berpose atau mengikuti arahannya.
“Jadi pelaku ini ngakunya mahasiswa. Ia bilang sedang ada tugas kampus dan meminta anak-anak untuk pakai masker. Dari pengakuannya, pelaku lalu merekam dan menyimpan video-video tersebut di ponselnya,” ujar Agus, Rabu (8/10/2025).
Dari hasil pemeriksaan, polisi menemukan puluhan video anak di bawah umur di ponsel pelaku.
Sebagian besar korban adalah siswi sekolah dasar yang ditemui di jalan saat pulang sekolah.
“Rata-rata korbannya anak SD kelas 1 sampai 3. Pelaku mendekati mereka di jalan, merayu, lalu memberikan imbalan kecil seperti uang jajan atau minuman,” katanya.
Agus menjelaskan, modus penyamaran pelaku dengan memakai masker dan berpura-pura sebagai mahasiswa membuat korban merasa aman dan tidak curiga.
“Korban mengira sedang membantu orang dewasa untuk tugas kampus, padahal pelaku punya niat jahat,” tambahnya.
Kasus ini terungkap setelah salah satu korban terakhir berhasil diselamatkan pamannya di kawasan Kokrosono, Semarang Utara.
Pamannya yang saat itu melintasi kawasan tersebut berpapasan dengan pelaku yang sedang membawa korban.
Usai mengetahui itu paman dari korban langsung menyelamatkan dan menelpon kepolisian.
Tak berselang lama pelaku diamankan Tim Elang Utara Polsek Semarang Utara.
Seorang siswa sekolah dasar di Kecamatan Semarang Utara nyaris menjadi korban penculikan dan kekerasan seksual pada Selasa (7/10/2025).
Kasus tersebut terungkap setelah paman korban melihat keponakannya dibonceng seorang pria tak dikenal di kawasan Kokrosono, Semarang.
Saat itu, keluarga tengah mencari anak tersebut yang belum juga pulang hingga menjelang magrib.
Aiptu Agus Supriyanto, Ketua Tim Elang Polsek Semarang Utara, mengatakan pelaku akhirnya berhasil diamankan warga di sekitar Pos Keamanan Bendungan Gerak Banjir Kanal Barat.
“Pelaku langsung dibawa ke Polsek untuk pemeriksaan. Dari hasil interogasi awal, pelaku mengakui telah menculik anak dengan rencana melakukan tindakan asusila,” ujarnya, saat dihubungi Rabu (8/10/2025).
Menurut Agus, pelaku berinisial F (22), warga Kecamatan Ngaliyan, yang sehari-hari bekerja sebagai tukang potong rambut.
Ia juga mengakui sebelumnya pernah melakukan tindakan serupa terhadap dua anak lain di wilayah Ngaliyan dan Semarang Barat.
“Pelaku mengaku sudah dua kali melakukan perbuatan serupa,”
“Modusnya merayu anak-anak dengan berpura-pura sebagai mahasiswa yang sedang melakukan tugas kampus, lalu menawarkan imbalan kecil seperti dibelikan es teh atau dikasih uang Rp5ribu agar korban mau diajak pergi,” jelasnya.
Dalam pemeriksaan, polisi menemukan sejumlah video anak di bawah umur di ponsel pelaku.
Diduga, pelaku kerap mengincar anak-anak usia sekolah dasar yang pulang sendirian pada sore hari.
“Korban yang terbaru ini beruntung bisa diselamatkan oleh pamannya sebelum terjadi hal-hal yang lebih jauh, pelaku memang mencari anak-anak yang sedang pulang sekolah sendiri,” kata Agus.
Baca juga: Kronologi Tahanan Kasus Pelecehan Seksual Tewas Dikeroyok 2 Temannya di Dalam Sel Polsek Genuk
Kasus tersebut kini telah dilimpahkan ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Semarang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Mudjib, perwakilan sekolah, mengatakan bahwa korban sudah terbiasa pulang ke rumahnya dengan jalan kaki.
"Korban biasa pulang jalan kaki, cuman karena ga sampai kerumah orang tua khawatir nyari ke sekolah. Terus ortu dan pamannya muter-muter nyariin anak dan dikabarkan ketemu dekat bendungan gerak banjir kanal Barat," ujarnya. (Rad)
Bos Sido Muncul Bantu 120 Balita Stunting Senilai Rp360 Juta di Kabupaten Semarang |
![]() |
---|
Kabar Duka, Ita Meninggal Dunia |
![]() |
---|
LAZISNU PCNU Banyumas Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor dan Angin Kencang |
![]() |
---|
Gempa Terkini Rabu 8 Oktober 2025 Sore Ini, Baru Terjadi, Info Lengkap dari BMKG Klik di Sini |
![]() |
---|
Hari Ini, Sahara Laporkan Yai Mim Lagi ke Polresta Malang Kota: Soal Pelecehan Seksual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.