Berita Semarang
Kata Bahagia Kayla Magang Perdana di Kantor Kecamatan Pedurungan: Senang Bisa Diterima di Sini
Kayla Salma (21) menunjukkan raut semringah saat menyambut tamu yang datang ke Kantor Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (10/10/2025).
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Kayla Salma Nugroho (21) menunjukkan raut semringah saat menyambut tamu yang datang ke Kantor Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, Jumat (10/10/2025).
Di balik pintu masuk pelayanan di Kantor Kecamatan, Kayla berdiri dengan tangan terangkat memberi salam. Ia tampak antusias menjalani hari pertamanya sebagai peserta magang.
Kayla, seorang penyandang disabilitas, kini menjadi bagian dari program inklusi di lingkungan pemerintahan.
Baca juga: Komunitas Padel Wajib Tahu, Ada Venue Baru Berstandar Internasional di Kota Semarang
"Senang, bisa diterima di sini. Bisa ikut membantu," ujar Kayla.
Meski ini kali pertama dia menjalani kegiatan di Kantor Kecamatan, Kayla tak terlihat canggung.
Ia mengatakan, sebelumnya dirinya aktif membantu melayani tamu di tempat lain. Kesempatan magang di kantor pemerintahan menjadi pengalaman baru yang ia syukuri.
Ketika ditanya apakah ingin kembali besok, jawabannya mantap.
"Magang sampai kapan? Selamanya," harapnya.
Camat Pedurungan, Moh Agus Jun mengungkapkan, Kayla merupakan satu di antara peserta magang dalam program inklusi “Semarang Inklusi”.
Dia mengungkapkan, program ini menggandeng Special Olympics Indonesia (Soina) Jawa Tengah dan ditandai dengan dimulainya pelatihan serta penempatan dua peserta magang di bagian pelayanan masyarakat.
"Untuk tahap awal, nanti seminggu dua kali. Kami harap selama seterusnya. Karena tadi sudah dibimbing, dilatih oleh instruktur profesional," terangnya.
Dia menyebut, peserta magang bertugas membantu masyarakat yang datang mengurus dokumen seperti surat domisili, usaha, hak waris, dan lainnya.
Baca juga: Pelatihan Aplikasi Canva Dorong Literasi Lingkungan di SMPN 25 Semarang
Dari sekira 20 peserta yang sebelumnya melakukan pelatihan, dua orang akan bertugas secara bergilir.
Meski baru dimulai, Agus tak menampik adanya tantangan.
"Karena mereka intelektualnya di bawah 70, sehingga memang harus penyampaiannya pelan, pelan-pelan. Kemudian supaya mereka tidak lupa dan selalu mengingat," ungkapnya.
Sebagai bentuk dukungan, lanjutnya, Kecamatan menyediakan fasilitas pendukung seperti konsumsi, transport, dan ruang kerja yang ramah bagi peserta.
Pengurus Soina Jawa Tengah, Enday Nugroho mengungkapkan, kemandirian dan kemampuan bersosialisasi adalah dua hal utama yang ingin ditanamkan kepada penyandang disabilitas intelektual yang kini menjalani program magang.
"Jadi memang saya ingin anak-anak itu dia bisa menempatkan dirinya pada saat dia bertemu dengan banyak orang. Dan itu sosialisasi yang dibutuhkan," terangnya.
"Karena tantangan terbesar seringkali bukan dari anak-anak itu sendiri, tapi dari luar di mana mereka masih memandang aneh anak-anak penyandang disabilitas," lanjutnya.
Enday menuturkan, masih banyak masyarakat yang memandang anak disabilitas dengan stigma.
Karena itu, dia melihat pentingnya membekali anak-anak dengan ketahanan mental, kemampuan adaptasi, serta rasa percaya diri untuk menghadapi dunia luar. (*)
Komunitas Padel Wajib Tahu, Ada Venue Baru Berstandar Internasional di Kota Semarang |
![]() |
---|
Pelatihan Aplikasi Canva Dorong Literasi Lingkungan di SMPN 25 Semarang |
![]() |
---|
Polemik Blokir Jalan Perumahan Sinar Waluyo Semarang, Heru Cerita Sering Diancam Oleh Ari |
![]() |
---|
Pemuda Ngaliyan Semarang Cabuli Anak SD Sejak 2024, Aksi Terakhir Bingung Cari Rumah Kosong |
![]() |
---|
Kota Semarang Cerah, Berikut Prakiraan Cuaca BMKG Hari Ini Jumat 10 Oktober 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.