Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Edit Foto Tak Senonoh Siswi SMA Semarang

Demo Jilid II Pelajar SMA Negeri 11 Semarang : Tak Becus Tangani Kasus Chiko, Tuntut Kepsek Dicopot

Pelajar SMA Negeri 11 Semarang melakukan aksi demonstrasi di dalam lingkungan sekolah untuk menuntut kejelasan penanganan

Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/Iwan Arifianto
AKSI DEMO - Pelajar SMA Negeri 11 Semarang melakukan aksi demonstrasi menuntut kejelasan sikap sekolah dan dinas terkait dalam kasus konten porno Chiko di halaman sekolah, Kota Semarang, Jumat (24/10/2025). 


Hanya saja, ia menyebut kasus yang berkaitan dengan kepala sekolah adalah keputusan yang sering kali tidak transparan.

"Banyak masalah jadi kami mau fokus kasus Chiko dulu," katanya.

Terkait aksi demonstrasi pelajar SMA Negeri 11 Semarang itu, Tribun telah mengkonfirmasi ke Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Semarang, Rr. Tri Widiyastuti melalui pesan singkat. Namun, upaya konfirmasi Tribun belum direspon.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMA Negeri 11 Semarang, Rr. Tri Widiyastuti membantah telah mengabaikan para korban edit konten pornografi dari terduga pelaku berinisial CRAP alias Chiko.

Ia mengklaim, selama ini sudah berusaha memfasilitasi para korban.

"Keliru itu (abaikan korban), kami selama ini berusaha selalu memfasilitasi para korban," katanya kepada Tribun di kantor Disdikbud Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Kamis (23/10/2025).

Ia mengatakan, mengetahui kasus tersebut pada bulan Oktober 2025 ini dari media sosial.

Selepas itu, ia mengaku terduga pelaku melakukan klarifikasi di sekolahnya yang didokumentasikan dalam video lalu diunggah di media sosial.

Namun, ia membantah hal itu bagian dari dukungan terhadap pelaku.

"Klarifikasi dilakukan di sekolah karena berkaitan dengan lembaga sehingga lembaga tidak masuk di dalamnya (aksi kejahatan itu)," klaimnya.

Selama proses itu, Tri membantah mendapat intervensi dari orang tua terduga pelaku yang merupakan perwira polisi di Polrestabes Semarang.

"Saya tidak mendapat intervensi apapun," bebernya.

Tri menyebut, sekolah selalu berpihak kepada para korban. Ia juga menentang perilaku terduga pelaku yang telah menciderai karakter pendidikan. "Kami memihak korban  karena kami tidak sepakat dengan tindakan asusila tersebut," bebernya.

Meskipun sudah  berpihak ke korban, sejauh ini tidak mendapatkan satu aduan pun dari para korban.

Padahal, ia mengklaim tim di sekolahnya terus berusaha menggali kasus ini.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved