Berita Semarang
Pemkot Semarang Bongkar Biang Kerok Kemiskinan Terpusat di Pesisir Karena Ada Genangan Air
Pemerintah Kota Semarang mencatat angka kemiskinan terjadi karena adanya genangan air sehingga menyebabkan wilayah Semarang Utara menjadi tertinggi.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mencatat angka kemiskinan di ibu kota Jawa Tengah berada di angka 3,3 persen. Adapun ditargetkan angka itu bisa turun menjadi 2,9 persen di tahun 2030 mendatang.
Baca juga: Pemkot Semarang Targetkan Kemiskinan Turun Jadi 2,9 Persen Tahun 2030
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti menjelaskan, upaya penurunan kemiskinan ini harus dilakukan oleh berbagai pihak.
"Harus ada peran dari berbagai pihak, seperti akademisi, sektor swasta, untuk membantu mengurangi angka kemiskinan ini," kata Agustina dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).
Agustina menerangkan, dalam rangka menurunkan angka kemiskinan hingga 2,9 persen pada tahun 2030, upaya intervensi dilakukan adalah melalui peningkatan ekonomi masyarakat.
"Pelaku UMKM ini harus dibantu, caranya bagaimana harus dibeli agar mereka bisa berdaya," bebernya.
Agustina menyebut, bakal ada kajian dari akademisi yang nantinya akan digunakan Pemkot Semarang sebagai langkah kebijakan.
Dirinya menyebut Kecamatan Semarang Utara, merupakan salah satu kecamatan dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi.
"Akademisi bisa bikin kajian, ini harus ditangkap dan dipakai. Faktor kemiskinan ini, adalah ekonomi yang tidak bisa mengalami pertumbuhan," pungkasnya.
Sementara itu, Pj Sekda Kota Semarang, Budi Prakosa menjelaskan, faktor kemiskinan yang ada di Semarang dikarenakan rendahnya daya dukung wilayah.
Wilayah Semarang Utara dan Gayamsari, disebut merupakan kantong kemiskinan, lantaran kerap terjadi genangan air.
"Kita lakukan intervensi, ada 13 program seperti kependudukan, aspek sanitasi, tempat tinggal, permodalan, infastruktur lingkungan, ini harus dipenuhi agar mereka bisa berdaya," ujarnya.
Budi Prakosa melanjutkan, potensi ekonomi juga harus dikembangkan atau di upgrade agar bisa menjadi daya ungkit perekonomian.
Seperti di Semarang Utara ada sentra pengasapan ikan, Jomblang Candisari, ada penanganan sampah.
Bangetayu Genuk ada potensi jajanan pasar, yang memerlukan support dan kolaborasi agar mendongkrak perekonomian warga.
Baca juga: Pemkot Semarang Targetkan Kemiskinan Turun Jadi 2,9 Persen Tahun 2030
Ia mengungkapkan, Dinas Kesehatan juga telah melakukan pemetaan peta resiko wilayah terhadap 14 penyakit, yang ada di kantong wilayah dengan angka kemiskinan tinggi.
Pemetaan ini, bahkan sudah mencakup sampai tingkat RW, sehingga mudah dilakukan pencegahan dan intervensi.
"Kolaborasi ada dengan kesehatan, lalu peningkatan SDM, bagaimana potensi lokal bisa diupgrade dan dikembangkan agar ekonomi meningkat serta kemiskinan bisa dikurangi," imbuhnya. (idy)
| Ruwat Bumi di Alun-Alun Kauman Semarang Diperkirakan Tarik Ribuan Wisatawan |
|
|---|
| Pemkot Semarang Gelar Kirab Pusaka Ki Ageng Pandanaran dan Ruwat Kutha Perdana |
|
|---|
| Subhan Petugas Kebersihan Rela Motornya Rusak untuk Selamatkan Sopir Truk yang Tertabrak KA Harina |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini Jumat 24 Oktober 2025: Hujan Petir di Sejumlah Wilayah |
|
|---|
| Cek Banjir Terkini di Semarang Bisa dari Rumah, Klik Saja 2 Link CCTV Berikut Ini |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.