Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga Bahan Pokok

Harga Beras Premium di Semarang Naik, Dishanpan Waspadai Lonjakan di Musim Hujan

Harga beras premium di Kota Semarang tercatat mengalami kenaikan menjelang puncak musim hujan.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/ Idayatul Rohmah
ILUSTRASI - Warga membeli kebutuhan pokok di sebuah supermarket. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Harga beras premium di Kota Semarang tercatat mengalami kenaikan menjelang puncak musim hujan. Dinas Ketahanan Pangan (Dishanpan) Kota Semarang menyebutkan, kenaikan tersebut masih tergolong wajar namun tetap perlu diwaspadai agar tidak melampaui batas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Kepala Dishanpan Kota Semarang, Endang Sarwiningsih menjelaskan, harga beras premium di pasaran kini mencapai Rp15.357/Kg, naik dari HET yang ditetapkan pemerintah, yaitu Rp14.900/Kg.

"(Harga) beras premium ada kenaikan sebesar 3,07 persen. Nah, itu yang agak perlu diwaspadai. Kenapa diwaspadai? Karena harga yang premium ini naiknya masih belum melebihi 5 persen di atas HET. Nah, kalau masih di bawah itu, masih aman. Kalau di bawah HET, itu aman banget. Tapi kalau misalnya di atas 5 persen, itu memang perlu intervensi," jelas Endang saat dihubungi Tribun Jateng, Minggu (26/10/2025).

Ia menambahkan, kenaikan harga beras premium bukan disebabkan oleh berkurangnya stok, melainkan faktor cuaca yang memengaruhi proses pasca panen.

"Ini kan musim hujan, sehingga mereka (petani) itu punya gabah tapi ketika mau nyelep 'menggiling gabah' itu enggak terkena matahari. Biasanya mereka kan menjemur dulu, ya," terangnya.

Sementara itu, untuk beras medium, harga justru menunjukkan tren penurunan. HET beras medium sebesar Rp13.500/Kg, sementara harga rata-rata di pasar saat ini Rp12.850, atau turun sekitar 4,5 persen.

Selain beras, lanjutnya, komoditas lain seperti minyak goreng dengan merek dagang Minyakita juga masih dalam kondisi aman dengan harga rata-rata Rp16.571 per liter, sedikit di atas HET Rp15.700.

"Untuk stoknya ini juga masih bagus ya, karena di gudang-gudang Bulog ini juga masih tersedia," bebernya.

Menurut dia, Dishanpan bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait telah menyiapkan langkah antisipatif ketersediaan pangan selama musim hujan dan kaitannya dengan potensi lonjakan harga.

"Sebelum mendekat itu kami lakukan gerakan pasar murah, kemudian kami drop di titik-titik mana yang perlu kita dropping dengan harga yang bisa menstabilkan lagi," imbuhnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved