Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tribunjateng Hari ini

Usia Senja, Tak Halangi Produktivitas Umi Kalsum Menyemai Manisnya Cuan dari Bisnis Anggrek

Berawal dari belajar secara autodidak, Umi Kalsum kini terampil merawat hingga menyilangkan berbagai jenis dan warna anggrek. 

Penulis: Moh Anhar | Editor: muslimah
Tribunjateng/bramkusuma
Jateng Hari Ini Kamis 20 November 2025 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Di sebuah stand Pameran Tanaman Hias, di halaman eks Wonderia Semarang, perempuan paruh baya, Umi Kalsum nampak duduk tenang di sebuah kursi memandang bunga angrek yang berjajar di sekelilingnya, Rabu (19/11/2025).

Sesekali, ia berdiri merapikan jajaran bunga-bunga cantik yang tertara atas meja.

Tangannya sesekali membetulkan posisi pot, memastikan setiap bunga tampil secantik. 

Anggrek-anggrek yang tertata rapi di stand Wonderia itu bukan seluruhnya milik Umi.

Sebagian di antara kelopak-kelopak cantik itu mikik rekan-rekannya sesama anggota Asosiasi Multiflora Semarang.

LAYANI PENGUNJUNG - Petani anggrek, Umi Kalsum melayani pengunjung saat pameran tanaman hias di halaman eks Wonderia Semarang, Rabu (19/11/2025). Dia menyebut telah menekuni usahanya sejak 2019, diawali secara autodidak.
LAYANI PENGUNJUNG - Petani anggrek, Umi Kalsum melayani pengunjung saat pameran tanaman hias di halaman eks Wonderia Semarang, Rabu (19/11/2025). Dia menyebut telah menekuni usahanya sejak 2019, diawali secara autodidak. (TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN)

Mereka saling menjaga, saling membantu, seakan merangkai kebun kecil bersama di tengah hiruk pikuk pameran.

Berjejer dendrobium yang manis, cymbidium berwarna lembut, anggrek bulan yang baru saja membuka kelopaknya, hingga cattleya yang anggun dengan warna-warna tebal yang memikat mata.

Ada pula tanaman-tanaman kecil lain yang memberi sentuhan hidup pada setiap sudut stand.

Dengan kesabaran, ia menunggu pembeli datang, memandangi anggrek-anggrek itu seolah sedang menjaga titipan Sang Pencipta. 

Umi mengatakan, telah menekuni usaha ini sejak 2009 silam.

Berawal dari belajar secara autodidak, kini ia makin terampil merawat hingga menyilangkan berbagai jenis dan warna anggrek. 

Usahanya bisa berjalan tak lepas dari bantuan dari pemerintah sebesar Rp 4 juta yang ia gunakan untuk membangun green house 2x6 meter, membeli bibit, dan peralatannya. 

"Saya berupaya bagaimana caranya ini berhaail dan bisa mengembalikan pinjaman itu. Setelah usaha saya jalan, saya mau mengembalikan uang itu, ternyata itu bantuan. Jadi, tidak perlu dikembalikan," tutur warga Banyumanik tersebut, Rabu (19/11). 

Di balik kecantikan anggrek yang sering memikat mata, ada perjalanan panjang yang tak banyak orang tahu.

Beberapa jenis membutuhkan waktu bertahun-tahun sebelum akhirnya berani menunjukkan bunganya. Katlea, misalnya, butuh sekitar lima tahun hingga mekar.

Bahkan, jenis yang tergolong cepat seperti dendrobium tetap memerlukan setidaknya satu setengah tahun untuk siap berbunga.

Selain lama, merawat anggrak juga membutuhkan ketelatenan dan kesabaran.

Umi pun sudah hafal di luar kepala karakter setiap jenis mana yang harus ditempatkan di area gelap, mana yang justru suka panas, mana yang tak tahan air hujan, dan mana yang makin subur jika terkena terik. 

"Kalau cuaca lagi panas, saya siram lantainya biar ada penguapan," sebutnya. 

Harga anggrek pun dibanderol beragam bergantung jenis dan usia tanam.

Di level bibit, ia banderol mulai Rp 25 ribu. Anggrek remaja ingga dewasa mulai dari Rp 65 ribu. Angrek yang telah berbunga, misalnya Dendrobium dibanderol Rp 75 ribu-100 ribu, Cymbidium Rp 75 ribu-85 ribu.

Anggrek bulan sedikit lebih mahal kisaran Rp 135 ribu-150 ribu. Ada pula yang dibanderol hingga jutaan rupiah. 

"Tapi kalau di sini (pameran) kebanyakan kalangan menengah, ya saya sediakan yang terjangkau saja," ucapnya. 

Dari perjalanan usahanya, ia pernah menikmati omzet hingga sekitar Rp 30 juta sebelum pandemi.

Namun, ia mengakui bahwa pendapatannya kini tak lagi setinggi masa itu, seiring bertambahnya jumlah petani anggrek yang membuat persaingan semakin ketat.

"Tapi, alhamdulillah sudah bisa untuk menyekolahkan anak-anak sampai kuliah," ungkapnya. (Eka Yulianti Fajlin)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved