DKI Jakarta Keluar Sebagai Juara Umum PON Bela Diri Kudus, Ini Jumlah Emas yang Diraih

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Kontingen DKI Jakarta keluar sebagai juara umum dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus. Jakarta menduduki klasemen puncak disusul Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.

Dilansir dari laman ponbeladiri.com, sampai pada 26 Oktober 2025 pukul 17.12 kontingen DKI Jakarta berhasil mengemas 42 medali emas, 27 perak, dan 30 perunggu. Posisi ini dipastikan tak terkejar oleh kontingan dari provinsi lain.

Wakil Ketua Umum III KONI DKI Jakarta Fatchul Anas mengatakan, hasil juara umum ini merupakan buah dari persiapan yang telah dilakukan sejak setahun terakhir. Persiapan tersbeut persisnya dilakukan pasca-PON yang digelar Aceh dan Sumut.

Baca juga: PON Bela Diri Kudus Ajang Kenalkan Kuliner dan Budaya Kudus

Baca juga: PON Bela Diri Kudus Ajang Kenalkan Kuliner dan Budaya Kudus

"Memang kalau lihat ke belakang pasca-PON 2024 kami menempati peringkat kedua, kami langsung berbenah dan evaluasi pada seluruh cabor untuk bisa perbaiki diri dan mulai berlatih," kata Anas.

Persiapan setahun yang pihaknya lakukan ternyata berbuah manis. Kontingen DKI Jakarta keluar sebagai juara umum. Sehari menjelang PON Bela Diri Kudus purna, DKI Jakarta berhasil menggeser posisi Jawa Barat yang sejak awal PON Bela Diri digelar selalu menduduki klasemen teratas. DKI Jakarta berhasil merebut puncak klasemen setelah meraih medali emas dari cabang olahraga karate dan wushu.

Memang sejak awal DKI Jakarta sudah menargetkan untuk merebut juara umum dalam PON Bela Diri Kudus. Dan hasilnya Jakarta pun melunasi target tersebut. Pada PON XXI di Aceh dan Sumut, kata Anas, kontingen DKI Jakarta disalip oleh Jawa Barat dua hari menjelang penutupan. Pada PON Bela Diri ini peristiwa salip klasemen pun terjadi. Di mana Jawa Barat yang kokoh di puncak klasemen sejak awal harus takluk dati DKI Jakarta.

"Selama setahun kami latihan, saat diputuskan ada PON Bela Diri kami memang sudah mencanangkan untuk juara umum di PON ini. Karena ini juga untuk mengukur persiapan kami selama setahun ini," kata Anas.

Soal pembinaan atlet di Jakarta, katanya, selama ini menjadi perhatian khusus pihaknya. Selama ini pihaknya menggelar pemusatan pelatihan daerah dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Dinas Pemuda dan Olahraga, dan anggita dewan.

"Kalau dibilang cabor mana yang kami siapkan, memang kami persiapan secara merata. Kami tetap berdasarkan hasil PON kemarin  mana  yang positif kami tingkatkan kembali, dan yang masih kurang kami perbaiki," kata Anas.

Dalam PON Bela Diri kali ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI DKI Jakarta Khaeroni mengatakan, pihaknya memberangkatkan 138 atlet dan 45 pelatih ke Kudus. Secara berkala pihaknya juga terus memantau perkembangan atlet yang bertanding di lapangan.

Anas melanjutkan, dalam PON Bela Diri kali ini pihaknya memberangkatkan atlet lapis pertama dan kedua. Atlet dari DKI Jakarta yang memperkuat timnas dan dipersiapkan untuk SEA Games Thailand tidak diikutkan.

"Kami tidak turunkan atlet yang untuk SEA Games. Terkait atlet yang kami bawa memang tadi kombinasi antara atlet lapis satu yang kemarin sudah main di PON ditambah atlet pembinaan untuk menambah jam terbang yang tinggi kepada mereka untuk kompetisi," kata Anas.

Dia merespons positif dengan adanya PON Bela Diri kali ini. Menurutnya, cabang olahraga yang dipertandingkan dalam PON Bela Diri kali ini memang butuh jam terbang dalam bertanding. 

"Sehingga adanya PON Bela Diri secara berkala bisa mengukur, seperti sekarang yang telah kami siapkan dan hasilnya positif," katanya. (*)