PON Bela Diri 2025
Sudah Menang, Tapi Kalah: Karateka Jateng Kehilangan Emas Karena Protes Lawan
Tim karate Jawa Tengah terpaksa harus gigit jari sebab emas yang sudah dalam genggaman harus sirna terpaksa lepas di kategori kumite kelas +84 putra.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Tim karate Jawa Tengah terpaksa harus gigit jari sebab emas yang sudah dalam genggaman harus sirna terpaksa lepas di kategori kumite kelas +84 putra.
Dalam partai final PON Bela Diri 2025 yang berlangsung di GOR Djarum Kaliputu, Jumat (24/10/2025) sore, Getta Shafada Aryadilana yang berhadapan dengan wakil provinsi Jawa Barat, Huggies Yustisio harus kalah dengan skor 4-5.
Sebenarnya, Getta sudah dinyatakan menang atas lawannya dengan skor sama 4-4.
Getta dinyatakan menang dengan keunggulan poin senshu, atau unggul karena mendapat poin lebih dulu di awal pertandingan.
Baca juga: Karateka Hera Irnandha Sumbang Emas untuk Jateng di PON Bela Diri 2025, Masih Penasaran
Bahkan Getta juga sudah menuju ruang tempat istirahat pasca bertanding, dan sudah ganti baju.
Adapun yang membuat emas gagal berpihak untuk tim karate Jateng tersebut sebab tim Jabar melayangkan protes atas keuntungan poin senshu Jateng.
Hal itu berawal saat kedua atlet melakukan body contact yang memaksa Getta keluar dari garis.
Namun, Jabar melakukan protes sehingga dewan juri melakukan koreksi.
"Apakah itu termasuk pelanggaran keluar dari arena atau tidak. Sebenarnya kan yang kontak harusnya dia yang pelanggaran, bukan kita yang pelanggaran. Kita menyayangkan itu aja," beber pelatih Jateng, Febryan Gede Saputra di venue pertandingan
Febry menjelaskan, Jabar melayangkan protes untuk menghilangkan keuntungan poin senshu yang berpihak kepada tim Jateng, sehingga pertandingan kembali dilanjutkan sekira lima detik.
Huggies berhasil merebut satu poin dan mengubah skor akhir menjadi 5-4, membuatnya meraih emas di nomor tersebut.
"Yang jelas kita di partai final ini merasa dirugikan oleh tim Jabar dengan keputusan wasit. Yang notabene atlet kita kena kontak keluar lapangan, kami tidak diberi yame (Pertandingan Berhenti). Tapi dia menuntutnya itu dikasih pelanggaran," ungkapnya.
"Jadi secara garis besar kita merasa dirugikan, dan kita mau protes juga tidak bisa. Hasil protes ini tidak bisa diprotes lagi," keluh Febry.
Yang jelas, Getta kata dia tampil dengan kemampuan terbaiknya pada PON Bela Diri 2025.
Semula sang atlet hanya ditarget medali perunggu, namun ternyata mampu melaju ke babak final.
Baca juga: Sosok Karateka Christopher Edbert Mahasiswa SCU Raih Prestasi di Kejuaraan Asia
"Secara umum dia sangat luar biasa," kata dia.
Hasil ini membuat tim karate Jateng sementara mengumpulkan 1 emas, 1 perak, 1 perunggu.
Emas diraih oleh Hera Irnandha di nomor kumite +68 putri, dan perunggu didapatkan kumite -75 putra melalui Muhammad Dzaka Hibatullah. (*)
| Tim Karate Jateng bukukan 1 Emas 1 Perunggu di Hari Pertama Cabor Karate PON Bela Diri 2025 |
|
|---|
| Tim Ju-Jitsu Jateng Terjebak Macet 9 Jam Akibat Banjir, Baru Tiba di Kudus Pukul 04.00 |
|
|---|
| Kontingen Sambo Jateng Sabet Juara Umum PON Bela Diri 2025 |
|
|---|
| PON Bela Diri Bakal Digelar Rutin Setiap Dua Tahun Sekali |
|
|---|
| Suara Hilang Alasan Graciana Tati Gagal Rebut Emas di PON Bela Diri 2025 Cabor Kempo |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.