Cabor Ju-jitsu dalam PON Bela Diri Kudus Jadi Ajang Pengembangan ke Berbagai Daerah
Ketua Umum PBJI Dedy Triharjanto mengatakan, dalam PON Bela Diri 2025 di Kudus ini ju-jitsu semacam mendapat hadiah besar
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Digelarnya pertandingan cabang olahraga Ju-jitsu dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri 2025 di Kudus menjadi ajang pengembangan cabang ini ke berbagai daerah. Olahraga yang berada di bawah naungan Pengurus Besar Ju-jitsu Indonesia (PBJI) sampai saat ini baru terdapat kepengurusan di 25 provinsi.
Ketua Umum PBJI Dedy Triharjanto mengatakan, dalam PON Bela Diri 2025 di Kudus ini ju-jitsu semacam mendapat hadiah besar, sebab di dalamnya terdapat 15 nomor pertandingan. Bagi Dedy, hal ini bisa menjadi kesempatan bagi para atlet untuk unjuk kebolehan.
“Menurut saya kesempatan ini dapat memfasilitasi potensi-potensi atlet-atlet ju-jitsu kita yang ada di seluruh Indonesia," ujar Dedy.
Dalam PON Bela Diri Kudus kali ini terdapat sebanyak 154 atlet ju-jitsu dari 17 provinsi yang ambil bagian dalam pergelaran PON Bela Diri Kudus. Ajang multicabang olahraga ini menjadi momentum penting bagi para atlet ju-jitsu untuk unjuk kemampuan.
Pergelaran PON Bela Diri ini, menurutnya, menjadi ajang penting sekaligus proses seleksi dan pembinaan atlet ju-jitsu nasional. Ajang multieven yang berlangsung di Djarum Arena Kaliputu tersebut memiliki peran besar dalam menyiapkan atlet untuk diterjunkan dalam berbagai ajang internasional, termasuk ajang SEA Games yang akan berlangsung akhir tahun ini di Thailand.
PON Bela Diri Kudus ini secara khusus juga diharapkan bisa mendorong perkembangan cabang olahraga ju-jitsu di berbagai daerah. Dalam PON Bela Diri kali ini terdapat dua provinsi baru yang berhasil membentuk kepengurusan dan mengirimkan atlet-atletnya ke Kudus. Untuk itu dia optimistis akan semakin banyak provinsi lain yang akan mengikuti langkah serupa.
“Sampai saat ini terdapat 25 provinsi di Indonesia, masih ada beberapa provinsi yang perlu kami siapkan,” katanya.
Secara resmi PBJI mulai terbentuk pada 2017 dan dilantik oleh Ketua KONI saat itu. Cabang olahraga yang masih sangat belia tersebut, karenanya belum terdapat kepengurusan di setiap provinsi. Meski demikian, atletnya telah beberapa kali tampil dalam ajang internasional misalnya Asian Games, tiga kali SEA Games, sekali PON, dan sekali Asian Youth Games, dan sejumlah kejuaraan lainnya.
Dalam kesempatan yang sama pula, Dedy berpesan agar para atlet ju-jitsu tetap menjunjung sportivitas dan menjauhi segala bentuk subjektivitas dengan mengedepankan nilai objektif pada setiap pertandingan. Harapannya melalui PON Bela Diri ini lahir atlet-atlet ju-jitsu yang berprestasi dan bisa menjadi aset bangsa yang berprestasi di luar negeri.
Diketahui ju-jitsu merupakan seni bela diri kuno yang sudah ada sejak 230 SM. Seni bela diri ini masuk ke Indonesia pada 1940-an era penjajahan Jepang. Ju-jitsu tradisional mulai berkembang di Indonesia era 1980 sampai 1990-an. Kemudian pada 2000-an mulai berkembang dan beradaptasi dengan gaya Brazilian ju-jitsu. Di sinilah tugas PBJI untuk memadukan seluruh unsur ju-jitsu baik yang tradisional maupun Brazilian ke dalam satu wadah pembinaan skala nasional. (*)
| Lirik Spaghetti LE SSERAFIM feat J-Hope BTS, Lengkap dengan Terjemahan |
|
|---|
| Ratusan Anak di Blora Ikuti Khitanan Massal Gratis yang Digelar Pegadaian Bersama PCNU |
|
|---|
| Penanganan Banjir Semarang, Wali Kota Sebut Berbasis Per Kawasan |
|
|---|
| Pria Ngaku Ajudan Kapolri Janji Bantu Lolos Jadi Polisi, Korban Rugi Rp 500 Juta |
|
|---|
| Kisah Kasmui Pria Semarang Tinggal Sendiri di Tengah Kebun Kosong Karena Dikucilkan Keluarga |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.