Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Kesetiaan Rasa Sejak 1980: Kisah Arif Bertahan Dengan Es Buah "Brutal" di Kendal

Di tengah menjamurnya usaha minuman cepat saji di Kabupaten Kendal, Arif Budiharto tetap setia dengan usaha es buah khas Jakarta.

TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM
ES BUAH BRUTAL - Anak dari Arif Budiharto menunjukkan es buah porsi brutal di lapak pinggiran jalan taman kota Weleri Kabupaten Kendal. Semangkuk es buah seharga Rp 13 ribu.  

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Di tengah menjamurnya usaha minuman cepat saji di Kabupaten Kendal, Arif Budiharto tetap setia dengan usaha es buah khas Jakarta yang telah ditekuni sejak puluhan tahun silam.

Bermodal lapak sederhana di pinggiran jalan taman kota Weleri Kabupaten Kendal dekat lampu merah, Arif konsisten menghadirkan rasa yang tetap menggugah selera. 

Rasa itu tak pernah berubah meski melewati puluhan tahun perjalanan bisnis yang digeluti Arif.

Baca juga: Bupati Blora Gelar Open House Idulfitri, Sajikan Lontong Opor hingga Es Buah

Arif sebenarnya bukan warga asli Kendal, ia lahir di tanah Jakarta. 

Sejak tahun 1980, Arif mulai berjualan es buah dengan porsi brutal.

Dalam semangkuk es buah, Arif menyajikan aneka kondimen buah yang membuat es buah miliknya begitu mewah dan bertumpuk.

Aneka buah yang disajikan Arif itu juga membuat tampilannya lebih cantik dan berwarna-warni, menggugah selera yang melihatnya.

Ia selalu memiliki prinsip mengutamakan kepuasan pelanggan yang terus ditanamkan sebagai api semangat.

Komitmen itu terus ia pertahankan, meskipun ia tak lagi berjualan di tanah betawi. 

Di tahun 2007, Arif merantau ke wilayah Weleri Kabupaten Kendal.

Di tahun itu pula, Arif langsung membuka lapak. 

"Saya asli Jakarta kemudian pindah ke sini. Sekarang tinggalnya di Sambong Sari Weleri," kata Arif ditemui di sela aktivitas melayani pembeli di lapaknya, Minggu (28/9/2025).

Es buah porsi brutal yang disajikan di lapak milik Arif terasa istimewa dan lebih segar. 

Ia selalu menggunakan buah baru dari suplier langganannya.

Dalam sehari, Arif hampir selalu menghabiskan hingga 1,5 kuintal buah untuk keperluan di lapaknya.

Hampir setiap hari pula, Arif mampu menjual lebih dari 200 porsi.

"Satu porsi harganya Rp 13 ribu, dulu waktu pertama kali di sini itu harganya ya Rp 2.500, terus naik sampai sekarang," tuturnya.

20250928_es buah brutal di Kendal_2
ES BUAH BRUTAL - Penampilan warna-warni es buah brutal di lapak Arif Budiharto di pinggiran jalan taman kota Weleri Kabupaten Kendal. Semangkuk es buah seharga Rp 13 ribu. 

Selalu Ramai 

Ditemani anak dan isterinya, Arif selalu cekatan dalam melayani setiap pembeli yang datang.

Terkadang anaknya bertugas mengupas buah, sementara Arif meletakkan buah-buah yang selesai dikupas ke dalam mangkuk seukuran porsi mi ayam.

Buah yang Arif sajikan pun dipastikan selalu segar, dipadukan dengan dinginnya butiran es kristal serta sedikit campuran sirup dan susu kental manis.

"Oh ini porsinya harus banyak. Kalau enggak banyak ya enggak legendaris namanya," ujarnya.

Arif mengatakan, ia selalu membuka lapaknya sejak pukul 09:00 WIB. 

Sekitar 1-2 jam kemudian, pembeli mulai mengerumuni lapaknya untuk menikmati kesegaran dan kekhasan rasa es buah miliknya.

Puncak keramaian pembeli biasanya terjadi saat matahari bersinar terik hingga waktu istirahat siang. 

Arif baru menutup lapaknya sebelum azan asar berkumandang.

"Liburnya kalau pas lagi capek ya libur, kalau minggu malah ramai-ramainya. Apalagi pas cuaca panas seperti ini, sepinya kalau pas musim hujan itu sepi," imbuhnya.

Ketenaran dan kesegaran rasa es buah milik Arif rupanya tak hanya dirasakan pengguna jalan yang melintas.

Baca juga: Trik Kyai Abal-abal Semarang Bayu Aji Perkosa 6 Santri, Dibelikan Es Buah Hingga Diminta Tiduran

Rizky rela datang dari Kabupaten Batang untuk bernostalgia mencicipi rasa es buah brutal di lapak Arif. 

Sejak pertama kali menikmati pada tahun 2009, Rizky selalu menyempatkan mampir ke lapak Arif setiap kali melewati wilayah Weleri.

"Dulu pas masih kecil itu diajak Om ke sini. Waktu itu habis belanja dari pasar Weleri, kan panas. Rasanya beda dari yang lain, buahnya lebih banyak, lebih segar dan manisnya pas," kenang Rizky. (ags) 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved