Wali Kota Semarang Dibuat Takjub, Ada Mobil Desa Kok Bisa Naik Tangga
Kini muncul mobil asli buatan dalam negeri dari Semarang bernama Mobil Desa dan digadang-gadang jadi mobnas
Penulis: galih permadi | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kota Solo punya Esemka yang tak kunjung jadi mobil nasional (mobnas). Kini muncul mobil asli buatan dalam negeri dari Semarang bernama Mobil Desa dan digadang-gadang jadi mobnas.
Mobil Desa dibuat oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes) dan dirancang dengan transmisi 4x4. Chasisnya dibuat di Tegal sedangkan rangka body dan mesinnya dibuat di Semarang.
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi pun mencoba mobil tersebut dan mengakui ketangguhannya di halaman auditorium Unnes, Kamis (2/6).
"Saya coba mobilnya dan ternyata untuk naik tanggapun bisa. Bentuknya, tenaganya, ini keren! Dan terpenting ini karya anak negeri," kata Hendi, sapaan Hendrar Prihadi, ketika ditemui Tribun Jateng di Unnes kemarin.
Hendi mengatakan topografi Kota Semarang yang terbilang unik sehingga membutuhkan mobil yang tangguh.
"Topografi Semarang itu kan unik, jadi kita butuh mobil tangguh yang bisa menghadapi medan jalan pegunungan maupun pesisir. Kita coba usahakan dapat digunakan di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Pemerintah Kota Semarang," ujarnya.
Hendi optimistis bahwa mobil desa ini dapat dikembangkan lebih jauh lagi. Langkah selanjutnya yakni mendaftarkan mobil tersebut agar laik jalan.
"Mobil ini 1.000 cc, tapi menurut mas Widya (pencetus mobil) bisa dikembangkan untuk 2.500 cc. Selanjutnya bagaimana Unnes mendaftarkan mobil sehingga laik jalan. Ketika dijual bebas bisa digunakan oleh masyarakat. Kalau sekadar ekseperimen saja, nanti pengguna mobil ini akan kesulitan ngurus administrasi, nggak bisa dapat surat dan pelatnya. Bisa menyelesaikan laik jalan dan diharapkan benar-benar jadi mobil nasional," ujarnya.
Rektor Unnes, Fathur Rokhman mengatakan ia opitimistis jika pemerintah daerah dapat melakukan hilirisasi pemasaran mobil desa tersebut.
"Yang pasti hak paten harus, lalu kedepannya dikembangkan dengan kerjasama dengan industri-industri lain," ujarnya.
Pencetus mobil desa tersebut, Widya Ariadi menegaskan bahwa mobil desa tersebut adalah buatan asli Semarang. Dinamakan mobil desa karena tranmisi 4x4 cocok untuk jalan pedesaan dan harganya murah yakni di bawah Rp 100 juta
"Mobil Desa ini sudah lulus standart emisi Euro 2, dan Uji layak jalan 100 ribu kilometer dan sudah dicoba untuk jalan sampai ke Aceh," ujarnya. (*)
