Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banjir Semarang

Kepala BNPB Cek Kaligawe Semarang: 3 Hari Lagi Genangan Sudah Kering

Berdasarkan laporan BMKG, curah hujan tinggi diperkirakan akan terus terjadi di Jawa Tengah hingga awal 2026.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
CEK BANJIR - Kepala BNPB Suharyanto meninjau area kolam retensi Terboyo Semarang, Senin (3/10/2025). Pihaknya memastikan pada 2-3 hari, genangan banjir di beberapa titik, utamanya di Kaligawe Semarang sudah terkendali, sudah surut (kering). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kepala BNPB Suharyanto meninjau penanganan banjir di Kaligawe Semarang, Senin (3/11/2025).

Dari tinjauannya, dia mengatakan kondisi banjir sudah menunjukkan perbaikan. Genangan air di beberapa titik mulai surut dan diperkirakan akan kering dalam beberapa hari ke depan.

"Dari hasil peninjauan, Alhamdulillah ini sudah relatif baik. Kalau tadi jalan di pusat kota, di titik banjir masih ada genangan sedikit-sedikit."

Baca juga: KONI Semarang Raya Pastikan Siap Gelar Porprov 2026, Stadion Jatidiri Jadi Lokasi Pembukaan

Wapres Gibran Kunjungan di Semarang, Banjir Kaligawe Tiba-tiba Surut, Kebetulan?

"Tapi 2-3 hari ini kami pastikan semuanya sudah kering dan terkendali."

"Karena dari hasil pembicaraan secara terpadu, sudah ketemu penyebabnya," kata Suharyanto seusai meninjau kolam retensi Terboyo Semarang, Senin (3/11/2025).

Dia menjelaskan, penanganan dilakukan secara terpadu antara pusat dan daerah atas perintah Presiden Prabowo Subianto.

Langkah tersebut melibatkan Kementerian PU, BNPB, Pemprov Jateng, serta dukungan TNI dan Polri.

"Kami diperintahkan Presiden untuk mengecek sampai sejauhmana langkah-langkah penanganan yang dilakukan oleh pusat melalui Kementerian PU, BNPB, Kementerian dan lembaga terkait, termasuk Pemerintah Provinsi," katanya.

Menurut Suharyanto, penyebab utama banjir adalah curah hujan ekstrem yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir.

Modifikasi Cuaca

Berdasarkan laporan BMKG, curah hujan tinggi diperkirakan akan terus terjadi hingga awal 2026.

"Penyebabnya tentu saja adalah curah hujan yang cukup ekstrem. Bahkan prediksi dari BMKG, curah hujan ini akan berlangsung cukup masif untuk Jawa Tengah sampai dengan awal 2026," paparnya.

Untuk mengurangi dampak hujan lebat, lanjutnya, pemerintah telah melaksanakan operasi modifikasi cuaca (OMC). Dua pesawat dikerahkan 24 jam untuk mengurai awan hujan yang berpotensi menimbulkan hujan deras.

“Kami serahkan kekuatan dua pesawat yang terus melaksanakan operasi pengurangan awan-awan hujan lebat agar tidak menimbulkan banjir,” tambahnya.

Baca juga: Kota Semarang Segel Status Juara Umum Kejurprov E-Sport Jawa Tengah

FAKTA Baru Kasus Salah Tangkap di Magelang, KPAI: Ada Unsur Pelecehan

Dari hasil peninjauan lapangan, ditemukan beberapa titik yang membutuhkan tambahan pompa serta perbaikan infrastruktur pengendali air. Proyek besar pengendalian banjir di kawasan tersebut saat ini baru sekira 40 persen selesai.

"Begitu airnya tinggi, baru terlihat ini butuh pompa yang lebih banyak, butuh perbaikan pompa, butuh segala macam. Nah, ini baru ketahuan dan ini terus diperbaiki," kata Suharyanto.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved