Pimpinan DPRD Jateng Pilih Kembalikan Rumah Dinas Agar Dapat Uang Tunjangan Perumahan
Para Pimpinan DPRD Jawa Tengah akan menyerahkan rumah dinas (Rumdin) ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Penulis: m nur huda | Editor: galih pujo asmoro
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Para Pimpinan DPRD Jawa Tengah akan menyerahkan rumah dinas (Rumdin) ke Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Mereka memilih menerima uang tunjangan perumahan tiap bulannya, dibanding menempati Rumdin.
Ketua DPRD Jawa Tengah, Rukma Setyabudi membenarkan adanya rencana tersebut. Ia mengatakan, lima pimpinan dewan (Pimwan) masing-masing sudah memiliki rumah pribadi di Semarang dan dijadikan tempat tinggal. Sehingga rumdin tidak pernah ditempati.
“Ketemu konstituen dan keperluan lain terkait kedewanan bisa di kantor maupun di rumah pribadi,” katanya, Selasa (27/9).
Rukma mengatakan, selama ini seluruh anggota DPRD Jateng mendapat tunjangan perumahan sekira Rp 20 juta perbulan dipotong pajak sekitar 15 persen. Sedangkan untuk Pimwan karena sudah mendapat rumdin, tidak memeroleh tunjangan perumahan sama sekali.
“Selama ini Pimwan tidak dapat kompensasi sama sekali. Kalau dapat kompensasi segitu, bagi saya, ya oke juga. Anggota saja semua dapat tapi kita enggak dapat, kami Nol rupiah,” ujarnya.
Adapun untuk empat rumdin yang diperuntukan bagi empat Pimwan, di antaranya ada di Jalan Papandayan, Gajah Mungkur, Kota Semarang. Sedangkan satu unit lainnya untuk seorang Pimwan, ada di Srondol, Banyumanik, Kota Semarang.
Menurut Rukma, pihaknya tidak mempersoalkan jika nantinya lima rumdin diambil alih milik Pemprov. Begitupula jika Pemprov akan menyerahkannya pada DPRD. Sedangkan jika di masa mendatang akan dipergunakan untuk Pimwan kembali, juga tidak masalah jika Pimwan sekadar menempati saja.
Pihaknya juga mempersilakan mengenai pemanfaatan lima rumdin tersebut ke depan oleh Pemprov. Misalnya dijadikan penginapan ataupun yang lain agar bisa menambah pemasukan untuk daerah.
“Kalau itu bisa dipergunakan untuk yang lain, ya silakan saja, kami tidak keberatan dan tidak mempermasalahkan apapun. Kalau bisa, ya, yang bisa menghasilkan, tempatnya juga bagus dan lokasinya ada di Kota, akses mudah,” kata Rukma. (*)