Helikopter Basarnas Jatuh
KRONOLOGI Detik-detik Jatuhnya Helikopter Basarnas dari Semarang ke Dieng
Delapan korban jatuhnya helikopter Basarnas di Bukit Muntung, Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal Candiroto Temanggung
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan Trijoko Pamungkas
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Delapan korban jatuhnya helikopter Basarnas di Bukit Muntung, Gunung Butak, Dusun Canggal Bulu, Desa Canggal Kecamatan Candiroto, gugur saat melaksanakan tugas evakuasi letupan di kawah Sileri Banjarnegara.
Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi mengatakan pukul 16.00 helikopter Basarnas diawaki empat orang crew dan empat orang tim rescue menuju ke lokasi letupan kawah tersebut.
Pukul 16.14 helikopter tersebut dipantau di Basarnas Commad Center Jakarta telah melewati batas ketinggian minimum.

"Penyebabnya kami belum tahu. Tiga menit setelah itu kami melihat di Basarnas Command Center Jakarta emergency locater transmitor yang ada di heli tersebut menstranlitkan signal discreade message yang menyatakan heli kena benturan pada pukul 16.17," terangnya, saat jumpa pers di rumah sakit Bhayangkara, Senin (3/7/2017).
Syaugi mengatakan setelah kejadian tersebut, langsung mengecek ke air traffic control di Bandara Ahmad Yani Semarang untuk memastikan apakah helikopter Basarnas mengalami lost contact (hilang komunikasi).

"Pada 16.30 kami mengirim tim Basarnas dari Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya dibantu dari tim kepolisian, TNI, maupun potensi setempat untuk menuju ke lokasi kejadian," ujarnya.
Tim sampai ke lokasi kejadian pukul 19.30 dalam kondisi hujan.
Posisi helikopter berada di tebing dengan ketinggian 7.000 kaki (atau 2.133m). Saat itu juga tim Basarnas dengan tim yang lain mengevakuasi korban yang ada di dalam helikopter tersebut.

"Tim berjalan kaki dari tempat terakhir mobil dan motor diparkirkan selama dua jam untuk mencapai lokasi kejadian. Seluruh korban dapat dievakuasi dengan cepat dan pukul 02.30 seluruh korban dapat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara," terangnya.
Syaugi menuturkan helikopter yang digunakan untuk evakuasi adalah HR 3062 jenis dauphin buatan Perancis tahun 2013. Helikopter tersebut digunakan Basarnas tahun 2015.
"Helikopter yang digunakan penerbangan layak terbang. Sisa jam masih 10 jam terbang untuk keperawatan 600 jam terbang," ujarnya.

Menurutnya, dari data BMKG kondisi cuaca secara umum dinyatakan baik. Namun informasi dari warga kondisi cuaca saat itu hujan dan berkabut.
"Tadi malam kami sudah mengambil kokpit data voice recoder. Nanti kami akan selidiki apa penyebab dari kejadian tersebut," ujarnya. (*)