Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Teror juga Dialami Julio Usai Ungkap Kejanggalan Tewasnya Iko Mahasiswa Unnes, Dibuntuti dan Direkam

Julio menuturkan, ia mulai merasa diawasi sejak berkumpul di sebuah kedai di kawasan Patemon, Gunungpati, usai acara doa bersama

Penulis: Msi | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG/Franciskus Ariel Setiaputra
AKSI SOLIDARITAS - Ratusan mahasiswa Unnes turut dalam aksi solidaritas sebagai bentuk penghormatan untuk Iko Juliant Junior - Tribun Jateng/ F Ariel Setiaputra 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Sejumlah pihak terkait kasus kematian Iko Juliant Junior (19) mahasiswa Fakultas Hukum (FH) Universitas Negeri Semarang (Unnes) angkatan 2024, mengaku mendapat teror dan intimidasi.

Terbaru, dugaan intiidasi dirasakan Julio B Harianja, alumni FH Unnes angkatan 2013.

Julio mengaku diintai dan dibuntuti orang tak dikenal usai mengungkap kejanggalan meninggalnya Iko.

Sebelumnya, kuasa hukum keluarga Iko juga menceritakan hal serupa.

KEMATIAN JANGGAL - Ucapan duka dari Unnes atas kematian Iko Juliant Junior yang meninggal dunia dalam kondisi penuh kejanggalan, Senin (1/9/2025).
KEMATIAN JANGGAL - Ucapan duka dari Unnes atas kematian Iko Juliant Junior yang meninggal dunia dalam kondisi penuh kejanggalan, Senin (1/9/2025). (DOK FH UNNES)

Baca juga: Kondisi Terkini Ilham Saksi Kunci Kematian Iko Mahasiswa Unnes, Mulai Muncul Teror dan Intimiidasi

Peristiwa itu dialami Julio setelah dirinya menghadiri aksi doa bersama di kampus Unnes pada Senin (1/9/2025).

Julio menuturkan, ia mulai merasa diawasi sejak berkumpul di sebuah kedai di kawasan Patemon, Gunungpati, usai acara doa bersama. 

Saat itu, ia bersama sejumlah mahasiswa dan alumni berdiskusi terkait dugaan kejanggalan di balik kematian Iko.

“Sejak aksi lilin itu saya sudah merasa ada gelagat tidak biasa. Awalnya saya kira hanya kebetulan ada orang nongkrong, tapi lama-lama terasa janggal.

Puncaknya saat saya didatangi orang asing di sebuah warmindo,” ujar Julio, dikutip Tribunjateng Jumat (5/9/2025).

Keesokan harinya, Selasa (2/9/2025), ia kembali berdiskusi di kedai yang sama. 

Namun, beberapa orang tampak memantau dari kejauhan. 

Pemilik kedai pun merasa tak nyaman hingga meminta Julio dan rekannya segera pulang.

Pada Rabu malam, Julio bersama rekannya pindah ke sebuah warung kopi tak jauh dari lokasi sebelumnya. 

Sekitar pukul 23.30 WIB, ia melihat orang asing mencurigakan yang diduga memotret serta merekam suasana.

“Mereka seperti pura-pura pesan makan, tapi justru merekam. Dari situ saya makin curiga,” kata Julio.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved