Dishub Salatiga Sediakan Parkir Sepeda di Dekat Halte BST
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga telah mengonsep halte bus system transit (BST) Kota Salatiga
Penulis: deni setiawan | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Deni Setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Salatiga telah mengonsep halte bus system transit (BST) yang direncanakan mulai diujicobakan pada 2018 mendatang.
“Mulai bulan ini kami mulai sosialisasikan ke masyarakat, termasuk juga melalui sosial media (sosmed). Kami ingin peroleh tanggapan dari mereka sebelum pengadaan sarana-prasarana, baik armada maupun haltenya,” terang Kepala Dishub Kota Salatiga, Ady Suprapto, Kamis (20/9/2017).
Kepada Tribun Jateng, ia mengatakan konsep halte itu sudah masuk desain engeneering detail (DED) maupun studi pengembangan bersama instansi terkait.
Di dalamnya bakal tersedia fasilitas parkir sepeda di dekat halte.
Baca: BPJS Kesehatan Incar Mahasiswa UNS Solo Lewat Program Goes to Campus
“Penyediaan fasilitas intermoda berupa park and ride itu sudah ada aturannya dalam pengembangan moda transportasi umum perkotaan. Dan itu pula yang akan kami terapkan di Salatiga,” ujarnya.
Dia menjabarkan, khusus berkait Halte BST, di setiap titik koridor, pihaknya bakal membangun tipe halte yang bisa mengakomodir bus berlantai rendah atau istilah di bidang transportasi adalah low deck.
Hal tersebut pun diupayakan terintegrasi dengan moda transportasi lainnya.
“Lebar halte standarnya adalah lebar sekitar 2 meter, tinggi sekitar 4 meter, dan tinggi atap yang paling bawah adalah sekitar 2,5 meter. Halte itu dibangun berdekatan dengan fasilitas penyeberangan pejalan kaki, ditempatkan di bahu jalan yang berjarak sekitar 1 meter dari tepi jalur lalu lintas kendaraan,” paparnya.
Baca: Inilah Jalur yang Bakal Dilewati BST Salatiga, Ada 5 Koridor Lho
Hal lain, lanjutnya, yakni papan informasi pelayanan BST atau diistilahkan Smart Bus Shelter.
Jadi di setiap halte ada informasi jadwal kedatangan bus, rute layanan, hingga tata cara pembayaran.
Terpisah, Kepala Laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengapresiasi rencana realisasi penerapan BST Kota Salatiga di tahun depan.
Menurutnya, wacana itu sudah muncul dalam pembahasan tentang transportasi umum di tahun lalu (2016).