Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Elpiji 3 Kg di Pangkalan Langka, Warga Mungkid dan Mertoyudan Serbu SPBU

Warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang mengeluhkan sulitnya menemukan elpiji tabung tiga kilogram.

Editor: rika irawati
tribun jogja/rendika ferri k
Warga mengantre di SPBU di Dusun Banar, Mungkid, Magelang, untuk mendapatkan elpiji tabung 3 kg. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Warga di sejumlah wilayah di Kabupaten Magelang mengeluhkan sulitnya menemukan elpiji tabung tiga kilogram. Kelangkaan bahan bakar bersubsidi ini terjadi hampir merata di beberapa kecamatan, di antaranya di Kecamatan Mertoyudan dan Kecamatan Mungkid.

Seperti yang terjadi di SPBU di Dusun Banar, Mungkid, Magelang, Senin (6/11/2017). Puluhan warga mengantre membeli gas elpiji tiga kilogram sedari pagi sekitar pukul 10.00 WIB.

Puluhan tabung gas melon pun dijejer-jejer menunggu truk pembawa gas elpiji tabung melon dari Pertamina datang. Namun, hingga pukul 14.00 WIB, truk yang ditunggu tak kunjung datang.

"Saya sudah mencari, sampai muter-muter Mungkid, muter ke Mertoyudan, tidak ada yang menjual. Ke pangkalan, ternyata sudah habis. Lalu, mau cari di mana lagi?" ujar Slamet, warga Desa Paremono, Kecamatan Mungkid.

(Baca: Sebulan Habis Rp 13,5 Juta untuk Elpiji, Pengusaha Katering Dambakan Jaringan Pipa Gas)

Slamet mengatakan, kelangkaan gas melon ini sudah dirasakan sebulan terakhir. Warga kesulitan mendapat elpiji tabung warna hijau, baik ditingkat pengecer maupun pangkalan.

Kalau pun ada, imbuh Slamet, harga yang dipatok tak sesuai harga eceran tertinggi (HET) Rp 15.500 per tabung. Biasanya, di tingkat pengecer, pedagang menjual hingga Rp 22 ribu per tabung.

Slamet berharap, pemerintah dapat bergerak cepat untuk menangani masalah ini. Apalagi, elpiji sudah menjadi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

"Kami berharap, pemerintah memberikan solusi atas kelangkaan ini, mungkin ditambah atau seperti apa. Kami masyarakat kecil sangat kesusahan mengalami masalah ini," tuturnya.

Sutinah, warga Kecamatan Mertoyudan, menduga, kelangkaan gas elpiji tiga kilogram diperparah adanya warga yang memiliki tabung gas melon leblih dari satu. Padahal, gas elpiji tiga kilogram diperuntukkan bagi warga kurang mampu.

"Banyak yang punya dua sampai tiga tabung, mereka tetap dapat gas. Sementara, saya yang cuma punya satu tabung saja, kesusahan mencarinya kemana-mana," tutur Sutinah. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved