Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Video Pengakuan 2 Tersangka Pembunuhan Metha, Penuturannya Bikin Geram

Mengenakan baju tahanan berwarna biru, keduanya diminta menjelaskan hal yang menjadi alasan untuk membunuh Metha, Ibu tiga anak.

Penulis: Awaliyah P | Editor: Awaliyah P
YOUTUBE/TRIBUN JATENG TV
Sepasang kekasih pembunuh Metha diperlihatkan polrestabes 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, I. Awaliyah Pimay

TRIBUNJATENG.COM - Tersangka kasus pembunuhan Metha Novita Handayani, warga Ngaliyan Semarang sudah ditangkap.

Hari ini kedua tersangka diperlihatkan oleh Polrestabes.

Mereka berdua adalah sepasang kekasih, yakni Rifai alias Rembulan (24) dan YA (15).

Mengenakan baju tahanan berwarna biru, keduanya diminta menjelaskan hal yang menjadi alasan untuk membunuh Metha, Ibu tiga anak.

YA mengingat kembali perkataannya kepada sang kekasih saat itu.

"Saya bilang, kamu berani membalas dendam, tapi pertamanya saya berencana untuk menyelakai tapi ga berencana membunuh." jelasnya.

YA menambahkan dulunya, almarhum Metha pernah menyumpahi YA yang saat itu dipecat jadi pembantu rumah tangga.

"Karena saya pernah disepatani (dikutuk/disumpah serapah) sama Bu Metha,"

"Misalkan nganu (begitu) ga usah kerja. Maksudnya kalau sampai keluar kan saya di situ dikeluarin terus habis itu saya disumpahi 'ya udah mba, mba kalau mau nyari kerjaan sampai beberapa bulan ga akan dapat kerjaan, saya yakin itu.' Bu Metha-nya bilang begitu." kata YA.

Sedangkan Rifai mengakui bahwa perencanaan pembunuhan Metha dilakukan sehari sebelumnya.

"Rencana pembunuhan sehari sebelum kejadian."

Rifai tak menampik jika alasan ia membunuh Metha karena sebagai wujud bukti cintanya kepada YA.

Selain itu Rifai juga menuturkan ia juga sakit hati lantaran pernah dihina oleh almarhum.

"Karena cinta, iya, dan aku juga pernah dulu waktu jemput dia pulang kerja sering dikata-katain 'kamu jelek, item, kamu kere'."

Penyesalan juga terucap dari Rifai yang sudah tega menghabisi ibu tiga anak itu.

"Menyesal sudah memperlakukan kaya gini, ini cukup pertama dan terakhirku aku kaya gini,"

Rifai mengatakan bahwa ia ingin bertobat dan tidak lagi mengulangi kesalahan yang sama.

"Aku tobat, aku ingin tobat sungguh-sungguh. Aku janji ga akan kaya gini lagi."

"Aku ingin tekun salat, ngaji. Walapun dipenjara, aku bertanggungjawab. Ini sudah terlanjur kulakukan."

"Aku ingin minta maaf sama keluarga, sama yang di atas (Tuhan). Aku ingin sungguh-sungguh tobat sampai akhir hayat. Ini janji aku." (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved