Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Tanggapi Cuitan Andi Arief, Mahfud MD Jawab Tegas: Termasuk Penyebaran Berita Bohong

Mahfud MD angkat bicara soal berita hoaks 7 kontainer surat suara yang tercoblos yang dicuitkan Wasekjen Demokrat Andi Arief.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
kolase/Tribunjateng
Mahfud MD sebut Andi Arief menyebarkan berita bohong 

TRIBUNJATENG.COM- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat bicara soal berita hoaks 7 kontainer surat suara yang tercoblos yang dicuitkan Wasekjen Demokrat Andi Arief.

Hal itu disampaikan Mahfud MD saat telewicara dengan Kompas TV, Jumat (4/1/2019).

Mahfud MD menilai bahwa surat suara saat ini gambar surat suara belum diumumkan sehingga surat suara 7 kontainer itu tidak mungkin benar.

"Menurut saya itu trik politik dan membuat kekacauan," ujarnya.

Setelah itu, Mahfud MD menyinggung soal orang yang menyebarkan berita hoaks melalui akun media sosial.

"Taruhlah orang mengatakan harap dicek itu, itu provokasi sebenarnya."

Artis Vanessa Angel Ditangkap di Surabaya Bersama 4 Orang dan 1 Terduga Mucikari

Polisi Ungkap Tarif Artis Vanessa Angel yang Digerebek Dalam Kasus Prostitusi Online di Surabaya

Manajer Mengaku Terkejut Vanesha Angel Dikaitkan dengan Kasus Prostitusi Online di Surabaya

Artis VA Unggah Hal Ini di Media Sosial Sebelum Digerebek Dalam Kasus Prostitusi Online di Surabaya

Dua Artis FTV Digerebek Polisi Saat Berhubungan Badan di Kamar Hotel yang Berbeda

Artis Berinisial VA Ditangkap Polisi Dalam Kasus Prostitusi Online di Surabaya

"Kalau dia memang tahu itu kan tidak harus dicuitkan, datang saja ke kantor polisi atau datang ke KPU (Komisi Pemilihan Umum), 'ini lho ada ini tolong di cek'," kata Mahfud MD.

"Kalau dicuitkan itu sebenarnya sengaja menyebarkan berita bohong, kalau ini menurut saya, kalau tidak dipanggil saja oleh polisi"

Saat ditanya mengenai politisi Partai Demokrat Andi Arief yang mencuitkan kabar adanya 7 kontainer surat suara tercoblos, Mahfud MD menegaskan twit itu termasuk penyebaran berita hoaks.

"Ya menurut saya termasuk penyebaran berita bohong, dan penyebaran berita menurut saya substansi sudah pasti bohong, Saya kira Andi Arief pasti tahu kalau itu juga tidak benar, seumpama pun menduga benar pun kan tidak harus dicuitkan. Dia bisa sampaikan ke kantor polisi bisa sampaikan ke KPU sehingga tidak menimbulkan keresahan."

"Kalau dicuitkan dengan bahasa seperti itu jelas merupakan provokasi kepada masyarakat, mempercayai hal-hal yang tidak ada dasarnya sama sekali," jelas Mahfud MD.

Saat ditanya mengenai pembelaan Andi Arief yang menyebutkan twit itu untuk memastikan kabar 7 kontainer, Mahfud MD membantah pernyataan itu.

"Tidak bisa, tidak bisa, karena kalau hanya ingin mengatakan itu dia bisa langsung datang ke kantor polisi atau DM, direct message ke polisi atau ke KPU di datangi, kan di situ ada humasnya yang setiap hari melayani pengaduan-pengaduan."

"Kalau langsung dicuitkan seperti itu, menurut saya harus dipanggil oleh aparat yang berwajib," tandas Mahfud MD.

Diketahui sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief menuliskan sejumlah cuitan terkait tindakan KPU yang melaporkan ke bareskirim terkait hoax 7 kontainer surat suara tercoblos.

Hal tersebut Andi Arief sampaikan melalui akun Twitter @AndiArief__ yang ia tulis pada Jumat (4/1/19).

Mulanya, Andi Arief meminta KPU dan Bawaslu mengecek isu yang menyebutkan bahwa 7 kontainer surat suara sudah dicolos di Tanjung Priok.

"Mohon dicek kabarnya ada 7 kontainer surat suara sudah dicolos di Tanjung Priok. Supaya tidak fitnah harap dicek kebenarannya.kabr ini kabar suddah beredar," tulisnya.

Kemudian, Andi Arief kembali mencuitkan terkait isu serupa.

"saya minta dicek. Sudah 3 jam beredar di WAG. Supaya jangan ada fitnah," tulisnya

Setelah itu, KPU memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoax.

Kepastian tersebut disampaikan Ketua KPU Arief Budiman setelah melakukan pengecekan berkas bersama Bawaslu dan Bea dan Cukai di Kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Sri Mulyani Menteri Keuangan Terbaik Versi The Banker, Fahri Hamzah: Pinjam Uang Terlalu Banyak

Berikut Jadwal Keberangkatan Kereta Api dari Purwokerto, Sabtu 5 Januari 2019

Siang hingga Dini Hari Nanti Pati Diprediksi Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca, Sabtu (5/1/2019)

 

Arief juga membantah kabar yang menyebut KPU telah menyita satu kontainer yang berisi surat suara yang sudah dicoblos.

"Hari ini kami memastikan, berdasarkan keterangan yang didapat oleh pihak Bea Cukai, tidak ada kebenaran tentang berita tujuh kontainer tersebut, itu tidak benar," kata Arief di kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (3/1/2019) dini hari.

"Tidak benar juga kabar bahwa ada TNI AL yang menemukan itu, dan tidak benar bahwa KPU dikatakan telah menyita satu kontainer tersebut," sambungnya.

Arief menuturkan, kabar mengenai adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilu beredar mulai Selasa (2/1/2019) sore.

Menurut informasi yang beredar, tujuh kontainer tersebut datang dari China.

Informasi itu menyebut bahwa masing-masing kontainer berisi 10 juta lembar surat suara dan satu kontainer telah dibuka.

Kabar tersebut juga menyebutkan bahwa surat suara sudah dicoblos pada gambar pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01.

Arief menegaskan, seluruh berita tersebut adalah kabar bohong alias hoaks. "Jadi semua berita itu bohong," tandas dia. Dalam pengecekan ke kantor Bea Cukai Tanjung Priok, Arief didampingi oleh jajaran komisioner KPU, Ilham Saputra, Hasyim Asyari, Viryan Azis, dan Pramono Ubaid Tanthowi.

KPU melaporkan ke Bareskrim

Ketua Komisi Pemilihan Umun (KPU) RI, Arief Budiman menyambangi Bareskrim Polri guna melaporkan pihak-pihak yang menyebarkan kabar hoax terkait 7 kontainer berisi surat suara yang telah tercoblos.

Arief menyampaikan bahwa instansi yang dipimpinnya berkewajiban untuk menyelenggarakan Pemilu 2019 nanti dengan jujur dan adil sehingga apabila ada pihak yang ingin merusak, ia tak segan-segan akan melawan oknum tersebut.

"Hari ini kami datang bersama Bawaslu sebagai penyelanggara Pemilu. kami punya kewajiban untuk membuat Pemilu aman, damai, jujur dan adil. Maka jika ada ancaman dan tindakan yang mengganggu Pemilu maka KPU akan melawan," kata Arief di lokasi, Kamis (3/1).

Tanggapan Andi Arief terkait tindakan KPU melaporkan ke Bareskrim

Andi Arief mengaku bahwa dirinya hanya menginggatkan KPU untuk cepat bertindak.

Lantas, Andi Arief membandingkan isu 7 kontainer surat suara tercoblos dengan isu EKTP pada thaun 2017 lalu di Bandara Soekarno Hatta.

Andi Arief menyebut bahwa berkat informasinya, Mendagri mengucapkan terima kasih.

"Kalau Saya mengingatkan aparat supaya cepet bertindak malah dipolisikan lucu bener negeri ini. Bayangkan KPU yg sudah dari sore menerima info baru tergerak mengecek setelah tuit saya. Hoak bisa terjadi kalau tidak ada kecepatan reaksi," tulisnya.

Andi Arief lantas berharap agar informasi surat suara bentul-betul hoax tidak seperti kasus EKTP yang dulunya sempat dinyatakan hoax ternyata kenyataannya memang ada.

"Dulu 2017 saya dapat info soal masuknya KTP elektronik dari luar negeri di Bandara Soekarno Hatta. Awalnya dikecam. Ujungnya Mendagri Ucapkan terimakasih. Menginfokan yang mungkin serupa masih dikecam sekarang, tapi kan waktu gaj berhenti sekarang," tulisnya.

"Saya berharap infotmasi soal surat suara di Priok betul2 hoak. Tidak seperti kasus masuknya KTP El dari luar negeri jelang Pilkada 2017 yang awalnya dibilang hoax ternyata ada beneran," tulisnya.

Setelah itu, Andi Arief menyebutkan bahwa KPU tidak melaporkan dirinya ke Bareskrim.

Andi Arief juga menyebut bisa melaporkan Guntur Romli, Ali Ngabalin dan Arya Sinulinga.

"KPU Tidak melaporkan saya ke Bareskrim. Berbekal ini saya sebenenya bisa saja melapor balik Guntur Romli, Ali ngabalin, dan Arya Sinulinga dan sejumlah orang di TKN. Tapi kawan2 di Demokrat melarang saya, karena demokrasi itu bukanlah kejahatan," tulisnya.

(TribunJateng.com/Woro Seto)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved