Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Remaja 18 Tahun Ini Bersiap Menghadapi Hukuman Mati, Gara-Gara Ikut Aksi Protes Arab Springs

Remaja 18 tahun di Arab Saudi dilaporkan terancam dihukum mati setelah mengikuti aksi protes Arab Springs yang berlangsung 2011 silam.

Editor: deni setiawan
Net
ILUSTRASI 

TRIBUNJATENG.COM - Remaja 18 tahun di Arab Saudi dilaporkan terancam dihukum mati setelah mengikuti aksi protes Arab Springs yang berlangsung 2011 silam.

Tiga tahun setelah aksi unjuk rasa Arab Springs itu, Murtaja Qureiris ditangkap oleh otoritas di Bandara King Fahd saat hendak berangkat ke Bahrain.

Pada saat itu, dia dianggap oleh aktivis serta para pengacara sebagai tahanan politik termuda yang ditahan oleh otoritas negara kaya minyak itu.

Kini dalam usia 18 tahun seperti dilansir dari CNN melalui Daily Mail, Jumat (7/6/2019), Murtaja terancam hukuman mati setelah hampir empat tahun ditahan dalam sidang praperadilan.

Saat ini, dia dilaporkan menjalani sidang tuduhan bergabung bersama kelompok ekstremis, melakukan aksi kekerasan, menembak aparat, dan ikut dalam pemakaman kakaknya.

Si kakak, Ali Qureiris, ditembak mati oleh pasukan Saudi karena berpartisipasi dalam demonstrasi yang bisa dihukum sesuai dengan Dekrit Kerajaan 44/A.

Pada April 2019, Saudi mengumumkan telah mengeksekusi 37 orang yang --menurut organisasi HAM Reprieve-- berasal dari kalangan minoritas Syiah.

Saudi adalah negara dengan tingkat eksekusi tertinggi dunia dan sering dikritik karena menjatuhkan hukuman mati kepada anak di bawah umur yang melakukan kejahatan.

Usia anak yang dianggap layak untuk dipidana, tidak dijelaskan.

Namun pada 2006, Komite Hak Anak diberitahu Saudi menaikkan batas usianya menjadi 12 tahun.

Riyadh dikabarkan juga telah memberitahu PBB, mereka tidak akan menjatuhkan hukuman mati kepada terdakwa yang diputus bersalah sebelum mencapai usia penuh.

Saat ditahan, Murtaja berusia 13 tahun.

Namun dalam penelusuran CNN, dia melakukan aksi unjuk rasa tatkala berusia 10 tahun pada 8 tahun silam.

Dalam video yang diperoleh, Murtaja terlihat mengenakan celana jins dan mengendarai sepeda dengan matanya yang lebar dan senyum tersungging di depan kamera.

Momen berikutnya, dia turun dari sepedanya dan bergabung bersama sekitar 30 anak muda lainnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved