Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

SUCCESS STORY

Kristian Hardianto: Keuntungan Bisnis Itu Tidak Sekadar Laba Perusahaan

Kristian Hardianto Bos BPR Gunung Rizki membagi kisah suksesnya kepada pembaca. Semoga jadi inspirasi.

Penulis: deni setiawan | Editor: iswidodo
tribunjateng.com/HERMAWAN HANDAKA
BOS BPR GUNUNG RIZKI KRISTIAN HARDIANTO membagi kisah suksesnya kepada pembaca tribun jateng 

Strategi menjadi kunci mendirikan, membuat usaha berkembang, juga bertahan. Strategi itu meliputi, penempatan sosok pemimpin (pemimpin) terbaik, yang tidak asal-asalan, dan dipercaya serta disegani karyawan. Kenapa begitu? Karena pemimpin ini akan menjadi inspirator di perusahaan. Jika kepemimpinannya baik, kepercayaan publik terhadap perusahaan bisa terbentuk.
Contohnya, nasabah akan percaya ke satu BPR jika pelayanan yang diberikan fleksibel dan lebih cepat. Di beberapa wilayah, termasuk di lingkungan kami, banyak masyarakat yang mulai BPR minded. Tinggal bagaimana pimpinan BPR mengemban amanah nasabah.

Usaha lain apa yang juga Anda dikembangkan?

Sebenarnya, banyak bisnis yang saya tekuni bersamaan pengembangan BPR. Setidaknya, ada sekitar 20 perusahaan yang saya dirikan. Di antaranya, supermarket, rumah makan, diler sepeda motor, lembaga pendidikan dan pelatihan, perumahan, hingga taman rekreasi keluarga.
Tetapi, saya pribadi memutuskan berkonsentrasi di lembaga keuangan karena konsekuensi logis dari kepercayaan nasabah, orangtua, juga keluarga. Akhirnya, usaha lain yang saya rintis, saya serahkan atau alihkan ke orang-orang yang saya percaya mampu menjalankan. Sebagai selingan, saya menjadi motivator di Krisenko (Pusat Training and Business Coaching) yang berkantor di Ruko Thamrin Square Blok A7 Jalan Thamrin, Kota Semarang.

Masih ada obsesi yang ingin diwujudkan?

Saya rasa, bisnis keuangan yang kami dirikan sudah cukup berkembang atau on the track. Saya bersyukur, selama ini Tuhan memberi kemudahan sehingga BPR kami maju cukup pesat. Sekadar informasi, aset awal BPR Gunung Rizki itu Rp 3 miliar. Dari tahun ke tahun, terus meningkat. Semisal, pada 2005, aset menjadi Rp 21 miliar dan meningkat menjadi Rp 204 miliar pada 2010. Dari catatan terakhir kami di pertengahan 2014 ini, nilai aset mencapai Rp 451 miliar. Total nasabah yang kami layani di sembilan kantor BPR Gunung Rizki saat ini sekitar 18.252 nasabah. Semoga, terus meningkat hingga tahun-tahun selanjutnya.

Meski begitu, tentu saya masih memiliki keinginan. Obsesi saya, membranding Jawa Tengah dengan nama BPR Gunung Rizki. Minimal satu kota ada satu BPR Gunung Rizki. Masih banyak orang yang membutuhkan bantuan keuangan untuk mewujudkan cita-cita. Dan melalui produk-produk di BPR Gunung Rizki, kami ingin menjadi solusi dan sahabat mereka. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved