Polri Vs Komisi Pemberantasan Korupsi
Abraham Samad Minta Bukti Pertemuan dengan Elit PDIP
Abraham Samad Minta Bukti Pertemuan dengan Elit PDIP
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA- Ketua KPK Abraham Samad belum menampakkan diri untuk menjawab semua tuduhan Plt Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan AM Hendropriyono.
Abraham justru menugaskan Jubir KPK Johan Budi untuk menjadi penangkis serangan Hasto-Hendro yang mengungkap ada enam kali pertemuan Abraham dengan petinggi PDIP membahas pencaloannya menjadi Cawapres pendamping Jokowi.
Hasto-Hendro pun kesal. Mereka meminta Abraham mengakui pertemuan sebanyak enam kali tersebut. Hasto juga mendesak KPK membentuk Komite Etik untuk memeriksa Abraham. Ia pun siap membeberkan bukti berupa foto dan rekaman CCTV serta saksi.
Kamis (22/1) sore, atas persetujuan pimpinan KPK, Johan Budi dengan berpenampilan tenang menjawab semua tuduhan Hasto-Hendro. Johan yang kini menjabat Deputi Pencegahan KPK mengatakan bahwa dirinya diutus empat pimpinan KPK untuk menjawab semua tuduhan tersebut.
Abraham Samad yang beberapa kali dihubungi wartawan baik melalui telepon dan SMS enggan menjawab. Respon berbeda ketika Samad dikonfirmasi mengenai foto dirinya dengan Putri Indonesia Elvira di media sosial. Ketika itu, Samad langsung membalas pesan pendek wartawan untuk menangkis.
Hingga Kamis malam pukul 21.30 WIB, Abraham belum juga tampil ke media maupun membalas SMS. Di tunggu di kantornya, Abraham tak kunjung keluar.
Dijelaskan Johan, dalam rapat dengan seluruh pejabat struktural serta tiga pimpinan KPK, Abraham membantah semua tuduhan tersebut. "Penjelasan Pak Abraham Samad, semua yang disampaikan itu adalah fitnah belaka. Pak Abraham Samad membantah dengan keras apa yang dituduhkan Pak Hasto dan kawan-kawan," ujar Johan Budi di Gedung KPK.
Atas tuduhan tersebut, KPK mengancam akan mengambil tindakan selanjutnya jika PDI Perjuangan tidak memiliki bukti. "Kalau Anda (Hasto Kristiyanto) punya bukti, sampaikan. Kalau tidak punya bukti, kami di KPK akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan," ujar Johan Budi.
Oleh karena itu, Johan meminta Hasto-Hendro menyerahkan bukti-bukti ke KPK sehingga bisa melakukan verifikasi. (tribunjateng/cetak)
