Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Forum Guru

Menginisiasi Tim Saber Hoax

Hal tersebut tentu mengundang keprihatinan dari banyak kalangan, sebab eksistensi berita hoax dengan berbagai macam motifnya dapat membahayakan keutuh

TRIBUNJATENG.COM -- Perkembangan media sosial yang begitu cepat juga mempunyai faset (wajah) lain yang kelam. Pada era digital seperti sekarang, tidak semua informasi dan berita yang beredar di dunia maya didasarkan atas fakta-fakta objektif. Belakangan ini, jamak sekali muncul kabar bohong (hoax) di media-media sosial yang dikemas secara bombastis, bahkan tidak jarang justru menjadi viral di internet.

Hal tersebut tentu mengundang keprihatinan dari banyak kalangan, sebab eksistensi berita hoax dengan berbagai macam motifnya dapat membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sesungguhnya, pemerintah telah melegitimasi sejumlah instrumen hukum untuk menangani hal itu. Namun, kenyataannya sejauh ini langkah-langkah yang diupayakan belum sepenuhnya berhasil. Jadi, perlu sebuah gagasan segar untuk mengatasi persoalan tersebut.

Arie Opini
Arie Opini (Tribun Jateng)

Berkaca dari regulasi maupun upaya-upaya lain untuk mengatasi hoax yang masih tumpul, sudah saatnya pemerintah membentuk sebuah tim anti hoax yang tangguh dan memiliki legitimasi secara legal. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menginisiasi “Tim Sapu Bersih (Saber) Hoax”.

Tim Saber Hoax adalah satuan tugas yang bertujuan untuk menciptakan internet yang aman dan sehat dari berita-berita palsu (hoax) guna menjaga keutuhan NKRI. Tim Saber Hoax bisa disahkan melalui Peraturan Presiden dengan tiga fungsi utama, terdiri atas: 1) pengawasan, 2) edukasi dan klarifikasi, serta 3) penindakan. Untuk itu, Tim Saber Hoax perlu mempunyai konfigurasi yang solid dengan menggandeng berbagai pihak terkait, yaitu Kominfo sebagai representasi pemerintah, tim cyber crime dari unsur kepolisian, dan perwakilan masyarakat (komunitas anti hoax).

Selanjutnya, secara konseptual Tim Saber Hoax tidak diproyeksikan sebagai lembaga tunggal yang sentralistis dan soliter menangani seluruh kasus hoax di Indonesia. Tim Saber Hoax juga mendorong terbentuknya tim serupa di setiap daerah, seperti di tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten atau kota melalui Surat Keputusan dari kepala daerah.

Hal tersebut bertujuan agar pengaduan masyarakat mudah direspon dan cepat diselesaikan. Adapun untuk susunan Tim Saber Hoax di daerah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing daerah. Seperti contoh, terdiri dari elemen dinas komunikasi dan informasi, kepolisian, serta asosiasi masyarakat.

Berikutnya, mengenai tiga fungsi utama Tim Saber Hoax pada prinsipnya adalah mengkover berbagai kelemahan stakeholders pusat yang ada, seperti Kominfo, Cyber Crime Polri, dan gerakan-gerakan nasional masyarakat anti hoax.

Tiga Fungsi Utama

Pertama, fungsi pengawasan. Tim Saber Hoax menjalankan fungsi tersebut dengan selalu aktif melakukan pemantauan terhadap segala aktivitas peredaran informasi, baik itu yang melalui website, jejaring sosial, maupun instant messaging.

Pemantuan secara holistik menambal celah dari upaya-upaya pemantauan sebelumnya yang tidak menyentuh aplikasi instant messaging. Untuk sistem yang digunakan, Tim Saber Hoax dapat memanfaatkan Big Data Cyber Security (BDCS). Sistem BDCS nantinya akan memungkinkan Tim Saber Hoax masuk ke dalam interaksi di Cyber Social Media (WA, BBM, Line, dan sebagainya) untuk mengawasi konten yang memuat hoax.

Sebenarnya, sistem Big Data merupakan teknologi yang sudah umum diterapkan untuk korporasi maupun pemerintahan. Namun, hal yang patut diperhatikan, implementasi sistem BDCS juga tidak boleh mengabaikan peraturan perundang-undangan berlaku tentang perlindungan data atau informasi.

Kedua, fungsi edukasi dan klarifikasi. Sebagaimana telah disampaikan di atas, hoax tidak cukup hanya diatasi dengan upaya-upaya kuratif, seperti pemblokiran dan peraturan hukum. Lebih dari itu, penanganan hoax juga harus dilakukan secara terpadu, yakni dengan cara melakukan edukasi kepada masyarakat.

Fungsi edukasi di sini dilaksanakan Tim Saber Hoax dengan memberikan sosialiasi literasi kepada masyarakat agar bersikap skeptis dan kritis terhadap setiap berita. Selanjutnya, Tim Saber Hoax dapat pula mendidik masyarakat tentang bagaimana mekanisme pelaporan berita hoax dan konsekuensi hukum bagi hoaxer.

Sementara itu, fungsi klarifikasi dijalankan oleh Tim Saber Hoax dengan meluruskan hoax yang sudah terlanjur membiak di dunia maya. Karaktersitik hoax yang menyesatkan akan menimbulkan kegaduhan bila tidak segara diklarifikasi.

Ketiga, fungsi penindakan. Fungsi penindakan dilakukan Tim Saber Hoax sebagai wujud ketegasan dalam memberantas peredaran berita hoax. Fungsi tersebut diaplikasikan dengan mengadakan pelacakan, penyidikan, dan penangkapan terhadap pihak-pihak yang terindikasi membuat maupun mendistribusikan hoax.

Dalam menjalankan fungsi itu, Tim Saber Hoax juga bisa bekerjasama dengan masyarakat untuk melaporkan penyebar hoax. Struktur Tim Saber Hoax yang salah satunya terdiri atas unit Cyber Crime kepolisian akan mengoptimalkan kinerja tim dalam pengungkapan setiap kasus hoax. Sebagai pendukung, Tim Saber Hoax dapat membuka layanan call center dan merilis website pengaduan anti hoax dengan fitur forum diskusi guna berbagi pendapat.

Menjaga NKRI

Hoax adalah salah satu hal yang sangat potensial dalam mengancam keutuhan NKRI. Hoax yang bersifat menyesatkan akan merangsang kebencian dan konflik, sehingga dapat “mengkotak-kotakan” masyarakat. Secara historis, Indonesia juga memiliki sejarah konflik yang memprihatinkan, baik itu berupa konflik horisontal maupun vertikal.

Oleh karenanya, menginisiasi Tim Saber Hoax menjadi sebuah gagasan yang urgen untuk direalisasikan pemerintah, sebab menyapu bersih hoax berarti menjaga NKRI. Sesungguhnya, kita semua umat manusia adalah saudara. Jangan lupa dengan advis Gus Dur, “Mari kita wujudkan peradaban di mana manusia saling mencintai, mengerti, dan saling menghidupi, karena persaudaraan dalam kemanusiaan adalah puncak dari persaudaraan yang akan dapat memperkokoh persatuan kebangsaan.

Arie Hendrawan

Guru SMAI Al Azhar 14; Anggota Diskursus Kebijakan Publik

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved