Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Lebaran 2017

DUH, Dinkes Purbalingga Temukan 'Snack' Lebaran Mengandung Perwarna Tekstil

- Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga kembali menemukan makanan mengandung zat pewarna pakaian di sebuah toko grosir makanan

Penulis: khoirul muzaki | Editor: bakti buwono budiasto
Tribun Jateng/Khoirul Muzaki
- Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga kembali menemukan makanan mengandung zat pewarna pakaian di sebuah toko grosir makanan, di jalan raya Purbalingga-Bobotsari, Desa Gembong Kecamatan Bojongsari 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga kembali menemukan makanan mengandung zat pewarna pakaian di sebuah toko grosir makanan, di jalan raya Purbalingga-Bobotsari, Desa Gembong Kecamatan Bojongsari.

Aneka makanan berpewarna tekstil itu biasa disajikan untuk menu lebaran.

Penemuan ini menambah daftar panjang temuan makanan berbahaya sebelumnya oleh Tim Pengawas Makanan Kabupaten Purbalingga.

Peredaran makanan berformalin dan mengandung zat kimia berbahaya hampir merata di semua pasar di wilayah Purbalingga.

Sekretaris Dinkes, Umar Fauzi mengatakan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan penyidik kepolisian guna melakukan penyitaan barang-barang tersebut.

Dinkes juga akan membuat berita acara terkait penyitaan itu agar dimusnahkan oleh kepolisian kemudian.

"Langkah ini perlu kita lakukan terkait peningkatan konsumsi masyarakat dikarenakan menjelang lebaran. Terutama bahan-bahan kudapan untuk suguhan, terutama bagi masyarakat di wilayah pedesaan," kata Umar, Rabu (21/6).

Langkah itu sekaligus untuk menjaga keamanan pangan sehingga masyarakat bisa mengonsumsi makanan sehat yang tidak berbahaya bagi tubuh.

Pasalnya, akumulasi bahan-bahan berbahaya semisal formalin dan zat pewarna di dalam tubuh beresiko menimbulkan kanker serta gagalnya fungsi ginjal.

Dinkes Purbalingga Temukan Makanan dengan Pewarna Tekstil
- Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga kembali menemukan makanan mengandung zat pewarna pakaian di sebuah toko grosir makanan, di jalan raya Purbalingga-Bobotsari, Desa Gembong Kecamatan Bojongsari

Pemilik toko Sidodadi, Pujo Prayitno (51) mengatakan, bahan makanan yang mengandung zat pewarna yang dijualnya berasal dari Brebes dan Banjar Patoman.

Setok panganan itu di tokonya mencapai 500 ball perminggu.

Saat momentum lebaran, barang dagangannya lebih cepat laku atau habis.

Pujo mengaku selama ini tak mengetahui makanan yang dijualnya berbahaya.

Ia terkecoh karena produsen melengkapi surat halal dari MUI serta Nomor PIRT pada makanan tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved