Lebaran 2017
Begini Meriahnya Festival Sewu Kupat Peninggalan Sunan Muria di Colo Kudus
Tak kurang dari lima menit, sebanyak 21 gunungan ketupat, lepet, dan hasil bumi lereng Gunung Muria ludes diserbu warga, Minggu 2 Juli 2017.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Rifqi Gozali
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tak kurang dari lima menit, sebanyak 21 gunungan ketupat, lepet, dan hasil bumi lereng Gunung Muria ludes diserbu warga, Minggu 2 Juli 2017.
Gunungan tersebut merupakan bagian dari prosesi Lebaran atau Kupatan yang digelar di desa Dawe, Kudus untuk prosesi tahunan tersebut.
Masing-masing desa yang ada di Dawe, mengirimkan satu gunungan. Khusus Desa Colo mengirimkan empat gunungan sebagai gunungan utama.
Sejak pagi, warga mulai memadati komplek Taman Ria Colo. Kedatangan mereka untuk mengikuti prosesi Sewu Kupat yang diselenggarakan di Desa Colo, Dawe, Kudus, Minggu (2/7/2017).
Sebelum diarak menuju Taman Ria Colo, gunungan didoakan oleh sesepuh dan Ulama di komplek makam Sunan Muria.
Sesampainya di Taman Ria Colo, alunan gamelan jawa yang melantunkan Gending Muria menyambut kedatangan 21 gunungan itu.
Suprapto, warga Kaliwungu Kudus mengaku setiap prosesi Sewu Kupat dirinya menyempatkan diri untuk datang.
"Ini tradisi bagus. Tradisi peninggalan Sunan Muria. Kedatangan saya untuk ngalap berkah," katanya.
Mardiyah, warga Mayong Jepara juga sama, kedatangannya ke lereng Gunung Muria untuk menyaksikan prosesi tersebut.
Menurutnya, tradisi Sewu Kupat merupakan tradisi yang unik dan menarik.
"Hampir setiap tahun pasti datang. Mengharap berkah dari Tuhan melalui peninggalan tradisi Sunan Muria," katanya.
Sedangkan, Yuli Kasiyanto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kudus selaku penitia pelaksana menuturkan, tradisi Sewu Kupat merupakan tradisi peninggalan dari Sunan Muria. Hal itu, kata dia, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
"Dan tak lupa, kita semua yang hadir mengharap berkah atas tradisi peninggalan dari Sunan Muria. Berkah ini bisa dinikmati masyarakat Colo dan masyarakat Indonesia pada umunya," ujar dia saat menyampaikan laporan panitia.
Kali ini, Musthofa, selaku Bupati Kudus juga memberikan penghargaan berupa uang tunai senilai Rp 2,5 juta kepada enam penggagas Festival Sewu Kupat.