Helikopter Basarnas Jatuh
Kotak Hitam Helikopter Basarnas yang Jatuh di Temanggung sudah Ditemukan
Kotak hitam pesawat helikopter milik Basarnas yang jatuh di kawasan perbukitan Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, telah ditemukan.
Penulis: m zaenal arifin | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, TEMANGGUNG - Kotak hitam pesawat helikopter milik Basarnas yang jatuh di kawasan perbukitan Desa Canggal, Candiroto, Kabupaten Temanggung, telah ditemukan.
Kepala Seksi Operasi Peralatan dan Komunikasi Badan SAR Nasional, Agus Tamim di Temanggung, Senin (3/7), mengatakan kotak hitam helikopter Eurocopter AS365 Dauphin ditemukan tim sekira pukul 20.00 WIB, Minggu.
"Kotak hitam itu baru dibawa turun pada Senin dini hari sekitar pukul 01.00, " katanya. Kotak hitam merupakan istilah awam untuk dua instrumen penting dokumentasi penerbangan, yaitu flight data recorder (data penerbangan secara instrumental) dan cockpit voice recorder (data percakapan penerbangan di kokpit).

Warna kedua instrumen yang dibuat secara terpisah ataupun terintegrasi ini sebetulnya bukan hitam, melainkan jingga menyala. Agus Tamim mengatakan kotak hitam tersebut nanti akan diserahkan pada pihak berwenang untuk diperiksa.
"Melalui kotak hitam itu bisa diketahui data rekaman pembicaraan pilot dan data cuaca," katanya. Agus Tamim mengatakan, untuk memindahkan reruntuhan helikopter diperlukan upaya tertentu, di antaranya memotong-motong bagian-bagiannya.
Berdasarkan pantauan di Desa Canggal, warga dilarang mendekat ke lokasi reruntuhan helikopter. Jalan menuju ke lokasi dijaga oleh aparat Polres Temanggung dan Kodim 0706/Temanggung.
Masyarakat hanya bisa menyaksikan lokasi jatuhnya pesawat dari kejauhan di beberapa titik di Desa Canggal. Sebagian serpihan bangkai pesawat kini disimpan di Desa Canggal.
Sebelum mengevakuasi bangkai helikopter, Basarnas akan melakukan investigasi terlebih dahulu. "Kami investigasi dulu. Bangkai heli akan kami evakuasi besok (Selasa)," kata Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjend TNI (Mar) Ivan Ahmad Riski Titus, saat mengunjungi lokasi kejadian.
Pantauan Tribun Jateng di lokasi, beberapa puing bagian heli Basarnas yang jatuh telah diamankan di antaranya berupa pintu heli dan beberapa serpihan dari bagian badan heli.
Ivan Ahmad Riski menambahkan ada delapan orang dalam helikopter nahas itu yaitu empat orang awak pesawat dari TNI Angkatan Laut, yakni Kapten Laut (P) Haryanto, Kapten Laut (P) II Solihin, Serka MPU Hari Harsono, dan Peltu LPU Budi Santoso.
Kemudian empat orang dari Kantor SAR Semarang, yakni M Affandi, Nyoto Purwanto, Catur, dan Budi Resti.
Ia menuturkkan mereka sedang melaksanakan tugas di Gringsing dan Brebes Exit (Brexit) dalam rangka pemantauan maupun stanby siaga arus balik.
"Berhubung mendengar ada informasi terjadi letupan di Kawah Sileri, Dieng, kemudian melaksanakan pemantauan dan evakuasi, karena semula informasi ada puluhan korban di sana, maka kami wajib membantunya," katanya.
Jalan kaki 2 jam
Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Muhammad Syaugi menjelaskan kronologis musibah helikopter nahas itu. Menurutnya, sekira pukul 16.00 helikopter itu terbang menuju lokasi letupan kawah Sileri, Dieng.