Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

pernikahan dini

Duh, Ratusan Pasangan Nikah di Kabupaten Semarang Usianya di Bawah 17 Tahun

Romlah mengaku prihatin masih banyaknya kasus pernikahan dini yang terjadi pada anak di bawah usia 17 tahun atau masa sekolah di Kabupaten Semarang

Penulis: suharno | Editor: bakti buwono budiasto
NET
Menyedihkan. Anak-anak perempuan yang ditinggal ibunya kerja di luar negeri (TKW) menikah lebih cepat atau di bawah umur karena hamil lebih dulu. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Kepala Dinas Pemberdayan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (P3AKB) Kabupaten Semarang, Romlah mengatakan kasus pernikahan dini masih begitu tinggi.

"Di Kabupaten Semarang, ada lebih dari 200 kasus pernikahan dini," kata Romlah, Senin (31/7/2017).

Romlah mengaku prihatin masih banyaknya kasus pernikahan dini yang terjadi pada anak di bawah usia 17 tahun atau masa sekolah di Kabupaten Semarang.

Menurutnya kasus pernikahan dini ini bermula dari lingkungan rumah.

"Semuanya berangkat dari rumah. Saat ini, para orang tua terkadang sedikit sekali berinteraksi dengan anaknya saat berada di rumah sehingga tidak tahu apa saja aktifitas anaknya," sambung Romlah.

Selain karena pergaulan anak, menurutnya, pernikahan dini juga dikarenakan kurangnya tingkat pendidikan orang tua yang akhirnya menikahkan anaknya meski masih di bawah umur.

Hal tersebut yang membuat kasus pernikahan dini menjadi pekerjaan rumah yang berat baginya.

"Saat ini kami juga memiliki PIKR (pusat informasi dan konsultasi remaja) untuk memberikan konsultasi kepada para remaja yang tidak cukup berinteraksi dengan orang tuanya," paparnya.

Romlah juga menjelaskan Dinas P3AKB juga sedang merintis kampung keluarga berencana (KB) berbasis konselor sebaya di 19 desa yang tersebar di tiap kecamatan.

Dari program tersebut, Romlah mengatakan pihaknya melatih 50 anak untuk menjadi kader konselor bagi rekan-rekan sebayanya.

"Biasanya, anak akan lebih mudah untuk berkonsultasi dengan rekan sebayanya sehingga kami melatih kader-kader ini supaya dapat memberikan jawaban yang tepat saat ada anak yang butuh dibimbing menanyakan sesuatu kepada para kader konselor sebaya," tandas Romlah. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved