Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

NGERI, Pencari Rumput di Banjarnegara Dicabik-cabik Babi Hutan, Begini Kondisinya Kini

Kondisi ibu jari tangan kanannya paling parah, nyaris tak bisa digerakkan karena tulang di dalamnya remuk atau patah

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Khoirul Muzakibabi hutan
Sunarti dirawat di ruang Kenanga RSUD Banjarnegara. Tubuhnya penuh luka dan telah dijahit serta diperban. Ia terluka akibat diserang babi hutan kemarin, Senin (11/9). 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Sunarti (50), warga desa Jlegong, Karangkobar, terbaring lemah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Banjarnegara. Sekujur tubuhnya penuh luka terbungkus perban.

Meski belasan titik luka di tubuhnya telah dijahit dan diobati, ia masih suka merasakan linu dan nyeri. Tangan dan kaki kanannya bahkan masih susah bergerak

Kondisi ibu jari tangan kanannya paling parah, nyaris tak bisa digerakkan karena tulang di dalamnya remuk atau patah.

Meski harus menanggung perih, Sunarti bersyukur, nyawanya masih selamat dari serangan babi hutan yang berhasil mencabik-cabik tubuhnya, kemarin, Senin (11/9).

"Masih pegal semua badan saya. Meski sudah agak mendingan setelah dirawat,"kata Sunarti di kamar inap Ruang Kenanga RSUD Banjarnegara, Selasa (12/9/2017).

Sunarti terlihat masih syok atas kejadian nahas yang dialaminya kemarin.

Ia merasa ngeri jika harus mengingat saat-saat ia bergumul dengan babi hutan jantan yang jauh lebih perkasa di atasnya.

Apalagi babi itu menyerangnya dalam keadaan ia tak siap.

Celeng itu tetiba menyeruduk saat ia mengikat rumput di hutan untuk pakan kambing di rumahnya.

Sunarti dievakuasi dengan cara digendong oleh seorang warga yang mengetahuinya terkapar penuh luka di tengah hutan.

Ia sempat dibawa ke Puskesmas Karangkobar hingga akhirnya dirujuk ke RSUD Banjarnegara karena kondisinya yang serius.

"Saya tidak berdaya untuk melawan. Babi itu sangat ganas,"katanya

Kepala Ruang Kenanga RSUD Banjarnegara Sukamto mengatakan, pihaknya telah melakukan tindakan medis terhadap Sunarti.

Tim medis mulanya membersihkan luka Sunarti untuk membuang kotoran atau benda di area lukanya, atau dikenal dengan istilah Debridement. Sebagian luka di tubuh Sunarti juga telah dijahit.

"Dia juga diberi anti biotik dan anti tetanus untuk melawan bakteri dan mencegah infeksi. Luka terbuka akibat gigitan hewan rawan terkena infeksi atau terserang bakteri yang berasal dari hewan itu,"katanya

Dari hasil ronsen, Sunarti mengalami luka paling parah pada ibu jari karena tulang di dalamnya patah.

Selain itu, Sunarti hanya mengalami luka gores di belasan titik pada tubuhnya. Selain kedua kaki dan tangan serta lengan, Sunarti juga mengalami luka lecet pada perut dan bahu hingga membuatnya harus dijahit.

Luka patah pada jempol Sunarti akan mendapatkan tindakan khusus. Tim medis hari ini akan mengembalikan posisi patahan tulang ke posisi semula (reposisi) dengan cara memasang gips.

"Dipasang gips agar organ tenang sehingga tumbuh tulang baru," katanya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved