Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Resmi Dilantik , Sri Sultan Hamengkubuwono X Bilang Fokus Kembangkan Wilayah Selatan

"Tidak ada sih. Beliau orangnya tidak pernah macam-macam. Tidak suka hal-hal yang merepotkan orang," ucapnya di komplek Istana Kepresidenan

Editor: bakti buwono budiasto
KOMPAS.com/Markus Yuwono
Gubernur DIY Sri Sultan HB X ditemui Usai Mengikuti upacara HUT Bantul, Kamis (20/7/2017). 

Pintu Yogya Hadap Selatan

Sri Sultan usai proses pelantikan mengatakan saat ini 'pintu' Yogyakarta sedang menghadap ke Selatan. Dirinya mengartikan, rencana pembangunan lima tahun ke depan akan fokus pada penguatan bahari.

Dirinya menjelaskan Yogyakarta relatif memiliki wilayah yang kecil. Terbatasnya lahan, membuat kemungkinan pembangunan sektor pertanian dan perkebunan semakin sedikit.

Oleh karena itu, dirinya menginginkan sebuah potensi baru di Selatan Yogyakarta.

"Yogya ini sekarang pintunya menghadap ke Selatan, dalam arti memprioritaskan Samudera Indonesia. Samudera Indonesia akan menjadi kekuatan baru bagi masyarakat Yogya," tukasnya.

Baca: Kepercayaan Masyarakat kepada Polri Tercoreng

Caranya, urai dia, tidak hanya akan sekedar membangun fasilitas pendaratan kapal. Tetapi juga akan melakukan pengadaan kapal laut dalam jumlah yang efektif. Tujuannya, agar masyarakat dapat memiliki budaya maritim.

"Karena kita disatukan lautan jadi budaya maritim itu yang sudah ada sebagai dasar filosofi. Jadi itu yang harus dibangkitkan kembali," kata Sultan.

Budaya masyarakat Jawa yang saat ini berkembang, dinilai olehnya akan menjadi kekuatan lokal untuk memperkuat potensi bahari dengan skala nasional. Serta akan membantu strategi kemaritiman pada tingkat pusat.

"Ini akan menjadi nafas baru dalam perubahan. Tetapi tetap dibangun secara kebersamaan dan saling menghargai," jelas dia.

Kesempatan Perempuan Jabat Gubernur

Sri Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan bahwa dirinya belum akan mengubah pandangannya soal kemungkinan Yogya dipimpin perempuan.

Bahkan, menurutnya, pria yang tidak punya istri, tidak punya anak pun berhak mencalonkan diri sebagai Gubernur Yogya selama sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

"Gubernur sebagai pejabat publik, bagian dari NKRI, seharusnya tidak mengenal jenis kelamin, menikah atau belum, semua bisa mencalonkan diri," tegasnya.

Sultan meminta kata "istri" dalam pasal 18 UU No 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Yogyakarta, tentang riwayat hidup calon Gubernur DIY, dihilangkan.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved