Wah, Terminal Terboyo Bakal Jadi Pangkalan Truk Tahun Depan
Terminal Terboyo Semarang akan diperuntukkan sebagai terminal peti kemas, pangkalan truk, dan terminal angkutan kota yang akan dianggarkan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang, menyebutkan Terminal Terboyo yang kewenangan pengelolaannya diberikan kepada pemerintah kota setempat mulai dibangun pada 2018.
"Terminal Terboyo Semarang sebelumnya kan terminal tipe A. Kalau A kan diminta (pengelolaan, red.) oleh pusat, namun diminta Pemerintah Kota Semarang," kata Ketua DPRD Kota Semarang Supriyadi seperti ditulis antarajateng.com, Jumat (3/11/2017).
Dengan dikembalikannya kewenangan pengelolaan kepada Pemkot Semarang, kata dia, Terminal Terboyo beralih status tidak lagi terminal tipe A, melainkan tipe C yang bisa digunakan peruntukannya untuk pelayanan lainnya.
Baca: Dishub Jateng Imbau Ojek Online Tidak Pakai Seragam, Ini Alasannya
Menurut dia, sesuai dengan rencana Terminal Terboyo Semarang akan diperuntukkan sebagai terminal peti kemas, pangkalan truk, dan terminal angkutan kota yang akan dianggarkan di APBD 2018 sebesar Rp 90 miliar.

"Jadi, nanti sudah tidak boleh ada lagi truk-truk trailer parkir di sepanjang jalan yang membikin semrawut. Seperti yang banyak terlihat di kawasan Pengapon dan sekitar Pelabuhan Tanjung Emas Semarang," katanya.
Tentunya, kata dia, dengan difungsikannya Terminal Terboyo sebagai pangkalan truk akan bisa mengurangi kemacetan di sekitar kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang selama ini dipadati truk trailer.
Baca: Astaga! Lonjakan Nilai Bitcoin Nyaris Sentuh Rp 100 Juta
Di sisi lain, kata dia, pengelolaan Terminal Terboyo sebagai pangkalan truk juga bisa menambah pendapatan asli daerah (PAD), termasuk retribusi karena truk-truk trailer yang tidak punya pangkalan wajib parkir.
"Kan semua (truk trailer, red.) masuk pangkalan nantinya. Jadi, tidak ada alasan lagi pemilik truk-truk trailer memarkirkan armadanya di pinggir jalan. Selama ini kan terlihat semrawut," kata politikus PDI Perjuangan itu.

Selain itu, Supriyadi mengingatkan Pemkot Semarang untuk benar-benar menerapkan pengelolaan yang baik terhadap Terminal Terboyo setelah selesai dibangun dan difungsikan, sebab selama ini pengelolaan terminal tidak jelas.
"Kalau melihat riwayat terminal-terminal di Semarang, setelah dibiayai tinggi dan dibangun, tidak didukung pengelolaan yang baik. Sebagai contoh, Terminal Mangkang Semarang. Hampir 10 tahun kan mangkrak," katanya.
Ia mengatakan pengelolaan terminal tipe C, termasuk Terminal Terboyo oleh Pemkot Semarang nantinya harus benar-benar dilakukan secara baik dan kalau perlu dikerja samakan dengan pihak ketiga agar pendapatannya jelas.
"Dikerjasamakan dengan pihak ketiga malah tidak masalah. Pertanggungjawaban dan pendapatannya juga jelas. Jadi, tidak serta merta dibiayai dengan anggaran besar dari rakyat tetapi tidak jelas fungsinya," pungkas Supriyadi. (tribunjateng/ant/aji)