Humoris, Begini Kisah Marsekal Hadi Tjahjanto dan Lonceng Asrama Saat Masih Jadi Taruna AAU
Ketika itu pukul 22.00 WIB, harus ada karbol atau taruna yang memukul lonceng asrama sebagai penanda waktu istirahat.
Pria kelahiran Malang tersebut terus memukul lonceng yang sudah berada di lantai.
"Dia pukul itu terus loncengnya. Enggak ada dia angkat lonceng dulu, pokoknya pukul saja terus. Suara pas digantung sama di lantai kan beda. Terus senior tuh pada kaget," ingat Asep kemudian tertawa.
Hingga saat ini, cerita itu terus dibawa oleh teman seangkatan Hadi sebagai bahan bercanda dengannya.
Sampai suatu ketika, Asep mengunjungi asrama huniannya di AAU.
Dia mengabadikan kondisi lonceng itu dan disebar di grup whatsapp angkatan '86.
"Sekarang loncengnya sudah bagus. Kemarin sempat kami foto dan perlihatkan di grup yang ada Kasau-nya," kata dia.
Di gedung DPR, Wakil Ketua Komisi I Tubagus Hasanuddin mengatakan, uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) terhadap calon Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, berlangsung pada Rabu ini.
Politikus PDI Perjuangan ini menjelaskan, uji kelayakan Hadi digelar terbuka dan tertutup untuk umum.
"45 menit pertama kita lakukan pemeriksaan administrasi, sudah ada item-item yang akan ditanyakan, kemudian 10.45 kita mulai fit and proper test. Setelah itu kita akan rapat tertutup untuk memutuskan menolak atau menyetujui itu," katanya.
Lebih lanjut Hasanuddin menambahkan rapat dilaksanakan terbuka saat calon Panglima TNI menyampaikan visi dan misinya.
Sementara untuk pendalaman materi, dilakukan secara tertutup.
Menurutnya, dalam uji kelayakan dan kepatutan itu berbagai materi ditanyakan oleh setiap anggota Komisi I.
"Banyak hal, termasuk renstra pengadaan alutsista, kemudian kegiatan-kegiatan lain yang boleh ditanyakan bebas setiap orang kepada calon panglima," paparnya. (tribunnews/amriyono prakoso)