Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kasus Pembunuhan

BEGINI Cara Dua Pelajar Buang Mayat, Simpan Mobil Rampasan dan Sembunyikan HP Korban

Dua Pelajar Buang Mayat di Sambiroto, Taruh Mobil di Barusari dan Tanam HP di Banjirkanal

Penulis: rival al manaf | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG/HERMAWAN HANDAKA
Kapolrestabes Semarang Kombes Abioso Seno Aji gelar perkara kasus pembegalan terhadap driver Go Car. Pelaku adalah dua pelajar SMK Negeri di Kota Semarang, 23 Januari 2018 

Laporan Reporter Tribun Jateng, Rival Almanaf

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dua pelajar SMK Negeri di Kota Semarang inisial IDR (16) dan IBR (16) memicu rasa geram dan komentar pedas di medsos facebook.

Pasalnya dua pelajar itu diduga telah berbuat sadis dengan membegal dan membunuh Deni Setiawan (25) driver tranportasi online Go Car atau Grab.

Dua pelajar itu dikenal sebagai anak orang mampu. Orangtuanya telah dipanggil polisi di Polrestabes Semarang.

Sedangkan Kepala SMK Negeri di Kota Semarang, Suharto telah dikonfirmasi dan mengakui bahwa dua pelaku adalah siswanya, yaitu pelajar kelas X di SMK tersebut.

Baca: Ternyata Begini Cara Polisi Ungkap Pelaku Pembunuh Driver Go Car. Berliku Sampai Jakarta

Dua pelajar ditangkap polisi diduga sebagai pelaku pembunuhan perampokan driver Grab, 22 Januari 2018. Dua pelaku adalah pelajar kelas X di SMK Negeri di Kota Semarang.
Dua pelajar ditangkap polisi diduga sebagai pelaku pembunuhan perampokan driver Grab, 22 Januari 2018. Dua pelaku adalah pelajar kelas X di SMK Negeri di Kota Semarang. (tribunjateng/ist)

Menurut keterangan Kepsek, pelaku nunggak SPP. Padahal pelajar tersebut anak orang mampu.

Dua pelajar yaitu IDR dan IBR telah ditangkap polisi di rumahnya masing-masing tanpa perlawanan.

Penangkapan dilakukan setelah penyelidikan cermat atas kasus penemuan mayat Deni di Sambiroto. Sedangkan mobil Deni ditemukan di Barusari.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji menyatakan masih mendalami motif dari pelaku.

Kapolrestabes juga sudah mengundang orangtua kedua remaja yang masih duduk di bangku SMK tersebut.

Dua tersangka adalah pelajar kelas X di SMK Negeri di Kota Semarang.

"Orangtuanya mampu, dan mengaku rutin memberikan uang SPP, nah ini nanti akan kami kembangkan, karena keduanya saat ini ketika diintrogasi masih saling melempar," jelang Abioso Seno Aji, Selasa (23/1/2018).

Baca: TANDA KIAMAT! Vera Ajak Suaminya Layani Seks Threesome Hidung Belang Bertarif Rp 300 Ribu

Hal itu juga tercermin saat keduanya ditanyai siapa yang melakukan eksekusi terhadap sopir online. IDR dan IBR saling tunjuk meski diintrogasi di ruang terpisah.

Dari hasil pemeriksaan diketahui pelaku melakukan order pada hari Sabtu (20/1) pukul 20.00 dari rumah IBR di daerah Lemah Gempal, Semarang Selatan. Keduanya pesan taksi online dengan tujuan Sambiroto, Tembalang.

"Sesampai di depan Citra Grand mereka eksekusi, satu duduk di samping sopir, satu di belakang, yang di depan bertugas mengajak ngobrol, yang belakang eksekusi," imbuh pria yang akrab disapa Abi tersebut.

Baca: KRONOLOGI Dua Pelajar Membegal dan Gorok Leher Driver Go Car

Ia menjelaskan posisi korban tidak bisa berbuat banyak dan melakukan perlawanan karena sedang menggunakan safety belt dan konsentrasi mengemudi.

Usai mengeksekusi keduanya lalu mengambil identitas, dan segara barang milik korban kemudian membuang jasad pengemudi di Jalan Cendana Selatan IV, Sambiroto, Tembalang.

Usai mengeksekusi keduanya lalu mengambil identitas, dan segara barang milik korban.

Baca: NEKAT! Pria Ini Terobos Busway, Mau Ditilang Seret Anggota Polantas di Matraman

Kemudian pelaku buang jasad Deni (pengemudi) di Jalan Cendana Selatan IV, Sambiroto, Tembalang.

"Dipilih lokasi itu karena ayah IBR ini tinggal di sana jadi dia menganggap tahu beberapa lokasi sepi di sana," terang Kombes Abioso di hadapan sejumlah media.

Setelah itu keduanya kemudian pulang ganti baju karena kena bercak darah.

Mobil Grand Livina milik korban kemudian ditaruh di Jalan Hos Cokroaminoto, Barusari.

Baca: Mayat yang Ditemukan di Tembalang Semarang Ternyata Driver Go Car

"Maksudnya ditaruh di sana untuk mendinginkan mobil. Dalam artian saat suasana lebih kondusif akan diambil lagi. Begitu juga handphone korban ditanam di daerah banjir kanal (BKB) diberi tanda dengan bambu," ungkapnya.

Saat Kapolrestabes gelar perkara di Mapolrestabes, sejumlah driver transportasi online juga hadir. Mereka adalah teman seprofesi Deni korban pembegalan. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved