Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuh Sadis Sopir Gocar Sempat Sembunyi di Kendal hingga Wonosobo Sebelum Ditembak Mati di Brebes

Aksi perampokan dan pembunuhan yang dilakukan oleh Hengki Sulaiman (20) baru-baru ini membuat ramai publik.

Tribun Sumsel
Hengki Sulaiman 

Melihat hal ini, Fredi, Kepala Desa Kecamatan Lalan, Musi Banyuasin mengirimkan pesan via FB, membujuk Hengki untuk menyerahkan diri ke polisi.

“Saya tidak berani di penjara,” begitu balasan dari Hengki.

Tak berhenti di situ, Fredi membalas pesannya.

“Kalau tidak berani di penjara maka siap mati. Kau sudah salah, orang salah harus berani bertanggung jawab, apapun risikonya.

Malam ini aku tunggu di rumah, besok pagi ke Palembang untuk diantar ke Polda,” tutup Fredi.

Hengki hanya membalas dengan berkata, “Aku kotor mas.”

Dari informasi yang didapat, Hengki tidak merasa takut menjadi buronan polisi.

Bahkan ia berani menantang polisi dan tak takut ditembak.

Warga desa setempat yang mengetahui peristiwa ini begitu kaget mendengar keterlibatan Hengki dalam aksi ini.

Pasalnya hengki dikenal sebagai tukang ojek yang pekerja keras.

Ia tidak malu untuk menjadi tukang ojek dan mengambil upahan panen jagung.

Ibunya Tak Nafsu Makan

Hujatan yang tersebar di berbagai media sosial ini terpantau langsung oleh Fredi. Ia jengah, merasa kecewa dengan tuduhan buruk pada tempat tinggalnya.

Fredi paham, hujatan di media sosial itu terpengaruh oleh emosi sesaat. Hanya saja, kekecewaan itu tidak bisa dibendung lantaran penyebutan itu malah tertuju ke semua warga Lalan. Padahal yang terlibat hanya empat orang.

"Kami juga ada yang bawa nama harum negara. Kalau mau lihat komentar itu sakit rasanya. Saya banyak screen shoot di instagram dan facebook. Sudah empat hari ini tidak lagi buka media sosial," tambahnya.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved