jemaah haji
Ternyata Khudori dan Nurrudin Sering Naik Sepeda Ziarah Makam dan Pesantren di Jawa
Tekat kedua orang tua ini pun menimbulkan beragam tanya di benak masyarakat. Apakah mereka tidak punya kemampuan finansial
Penulis: khoirul muzaki | Editor: iswidodo
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNJATENG.COM, KEBUMEN- Kisah dua pria asal Kebumen, Khudori dan Nurrudin yang berangkat haji dengan naik sepeda ontel menyedot perhatian masyarakat.
Saat kisah itu diunggah di media sosial, ribuan komentar positif mengalir untuk mendoakan mereka agar selamat sampai tujuan hingga menjadi haji mabrur.
Tetapi tidak jarang warganet yang masih meragukan keberhasilan mereka sampai di tanah suci.
Susah terbayang beratnya perjuangan kedua orang ini untuk mencapai tanah suci.
Kendaraan yang dipakai mereka untuk melintasi banyak negara ini hanyalah sepeda tua dan berkarat.
Keduanya juga sudah memasuki usia lanjut.
Di usia itu, kebugaran fisik pastilah menurun sehingga akan mudah letih kala berjalan jauh.
Tetapi lebih banyak masyarakat yang optimis, jika Allah SWT telah berkehendak, tidak ada yang tidak mungkin terjadi di dunia ini.
Tekat kedua orang tua ini pun menimbulkan beragam tanya di benak masyarakat.
Apakah mereka tidak punya kemampuan finansial untuk mendaftar haji reguler?
Tribunjateng.com menelusuri asal muasal dua calon jemaah haji tersebut.
Khudori, yang merupakan warga Desa Roworejo Kebumen bukanlah orang miskin.
Jika dia mau, anak-anaknya yang telah hidup mapan mudah saja memberangkatkannya ke tanah suci, bahkan dengan paket haji plus sekalipun.
Mereka pun siap mendaftarkan orangtuanya itu kapan saja jika dia mau.