Pilkada 2018
Pembelaan Denny JA Kenapa Ada Lonjakan Suara Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman-Ida
Dalam survei terakhir berbagai lembaga, termasuk LSI Denny JA, pasangan Sudrajat-Syaikhu hanya sekitar 8 persen.
Hal tidak jauh berbeda juga terjadi di Jawa Tengah.
Sebanyak 33 persen suara masih mengambang saat survei terakhir dilakukan.
Enam hari setelah publikasi, Sudirman-Ida mendapat dukungan 41-42 persen warga Jateng berdasarkan hasil hitung cepat. Ada lonjakan sebesar 28-29 persen.
"LSI Denny JA menyimpulkan, mobilisasi seminggu terakhir dari Sudirman-Ida berhasil membujuk 28-29 persen dari 33 suara pemilih yang masih mengambang. Gerakan seminggu terakhir ini sangat efektif," kata dia.
Denny mengatakan, lonjakan suara Ahmad Syaikhu dan Sudirman-Ida ini sebenarnya tidak meleset terlalu jauh dari berbagai survei terakhir yang dilakukan.
Meski suara kedua pasangan meningkat, mereka nyatanya tidak berhasil memenangkan pilkada.
Di Jabar, Sudrajat-Syaikhu harus mengakui keunggulan pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum.
Sementara di Jawa Tengah, suara Sudirman-Ida juga masih kalah dari petahana Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Taj Yasin.
Denny membandingkan dengan Pilpres Amerika Serikat 2016 lalu.
Menurut Denny, saat hari pemungutan suara, koran paling besar, berpengaruh, dan kredibel New York Times menampilkan berita prediksi hasil pemilu di mana Hillary terpilih menjadi presiden dengan suara 85 persen.
Sementara kemungkinan Trump yang menjadi presiden hanya 15 persen. Namun, publik Amerika tercengang dengan hasil sebaliknya yang justru menempatkan Trump di Gedung Putih.
Berkaca dari hasil Pilpres di Amerika Serikat itu, Denny menilai harusnya lonjakan suara Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman-Ida adalah suatu yang wajar.
Namun, ia heran kenapa lonjakan ini dimobilisasi sedemikian rupa oleh pendukung kedua pasangan calon.
Denny JA pun menyoroti adanya kesamaan karakter antara pasangan Sudrajat-Syaikhu dan Sudirman-Ida.
Kedua pasangan tersebut sama-sama diusung oleh parpol oposisi dan tidak akan mendukung Presiden Joko Widodo sebagai petahana di pemilu presiden 2019.