Idul Adha 2018
Ribuan Warga Antre Daging Kurban di Masjid Baiturrahman
Baru dibuka, pembagian daging hewan kurban di Masjid Baiturrahman Semarang langsung diserbu ribuan warga kurang mampu
Penulis: Alaqsha Gilang Imantara | Editor: iswidodo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Baru dibuka, pembagian daging hewan kurban di Masjid Baiturrahman Semarang langsung diserbu ribuan warga kurang mampu di Kota Semarang. Sejak pagi, mereka sudah rela mengantre. Beruntung tidak ada insiden berarti meski sejumlah pengantre daging hewan kurban juga membawa anak kecil.
Sempat terjadi desak-desakan di depan pintu gerbang, tetapi berkat kesigapan dari petugas yang disiagakan, pembagian daging hewan kurban berjalan lancar.
Dari hewan kurban yang disembelih di Masjid Baiturrahman, ada satu sapi Limousin berwana putih cokelat dari Forum BUMD.
Menurut Al - Ahyani, wakil sekretaris kurban, kurban sapi berukuran jumbo itu beratnya mencapai 800 kg. Sapi limousin itu shahibul kurban dari Forum BUMD Provinsi Jawa Tengah. Sapi itu diperlakukan sama dengan sapi lainnya.
Ahyani menambahkan, jumlah kurban sapi tahun lalu 9 ekor, tahun ini menjadi 10 ekor. Kurban kerbau tahun lalu 1 ekor, tahun ini menjadi 3 ekor. Sedangkan, untuk qurban kambing tahu lalu 43 ekor, tahun ini turun menjadi 34 ekor.
"Hewan kurban kerbau dan sapi dibeli sendiri oleh instansi atau pejabat. Beberapa kurban kambing ada yang berupa uang dengan harga Rp 3 juta. Kita belikan kambing di peternak H.Kasmin, Mranggen. Pedagang yang murni jualan kambing saat musim haji dan kualitas peternakan betul-betul memenuhi syarat," jelasnya saat ditemui di halaman Masjid Baiturrahman, Rabu (22/8).
Dia bercerita, daging kurban dikemas sebanyak 2.000 kantong plastik berisi 1/2 kg. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, yatim piatu, tukang becak, pedagang kaki lima dan shohibul kurban.
"Tahun ini kita bisa melaksanakan salat Idul Adha secara bersama-sama di Simpanglima. Yang terpenting bukan soal jumlah kurban yang meningkat, namun keikhlasan kita dalam berkurban yang akan meningkatkan kualitas idul kurban," imbuh Sri Puryono, Sekretaris Daerah Provinsi Jateng.
Dia menjelaskan, untuk pembagian daging kurban, panitia sudah mengarahkan serapi mungkin agar tidak ada terjadi rebutan, misalnya saja menggunakan kupon.
"Saya kira panitia sudah mengetahui, orang yang pantas menerima daging kurban. Inti dari berkurban agar meningkatkan kepedulian kita terhadap sesama atau warga yang kurang mampu,"imbuhnya.
Puryono mengajak masyarakat untuk mencontoh keteladanan nabi Ibrahim di era sekarang, misalnya saja dengan berkurban. (tribunjateng/agi/eyf)