Donasi Warga Jateng untuk Korban Gempa Lombok Mencapai Rp 1,871 Miliar

TRIBUNJATENG.COM,  SEMARANG – Tiga masjid raya yang ada di Kota semarang memrakarsai penggalangan dana untuk korban gempa Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), antaralain Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Masjid Agung Semarang (MAS) dan Masjid Raya Baiturrahman.

Donasi terkumpul sejumlah Rp 1,871 miliar. Pada Senin (3/9/2018), bantuan telah disalurkan ke lokasi bencana.

Ketua Baznas Jateng Kiai Darodji menjelaskan, bantuan Rp 1,871 miliar dari masyarakat Jateng, rinciannya, dari MAJT Rp 50 juta, Swalayan Bali Semarang Rp 5 juta, MAS Rp 60 juta, Masjid Baiturrahman Rp 25 juta.

Kemudian dari Polda Jateng Rp 50 juta, Baznas Jateng Rp 230 juta, Yayasan Pendidikan Nasima, Semarang Rp 76 juta, Korpri-PLN Rp 430 juta, PMI Rp 150 juta dan Pemprov Jateng Rp 1 miliar.

Kiai Darodji menegaskan, penyaluran bantuan ini bentuk kepedulian masyarakat Jateng dan bentuk keprihatinan atas musibah di Lombok.

“Bantuan ini, sebagai kelanjutan dari masyarakat Jateng yang sejak awal memulai penyaluran, seperti PWNU Jateng dan PW Muhammadiyah Jateng dan elemen masyarakat lainnya,” katanya, melalui keterangan tertulis pada Tribunjateng.com, Selasa (4/9/2018).

Ia menegaskan, khusus bantuan dari Baznas Jateng, MAJT, MAS dan Swalayan Bali, sebesar Rp 370 juta, diharap digunakan untuk pengadaan masjid darurat, mengingat banyak masjid yang rusak parah dan tidak berfungsi akibat gempa.

Adapun, bantuan diserahkan langsung pada Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTB, Rosiady Husaenie Sayuti, oleh Ketua Baznas Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi, di Kantor Pemprov NTB.

Selain Kia Darodji, ikut dalam penyerahan bantuan yakni Mantan Gubernur Jateng KH Ali Mufiz MPA, Ketua DPP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA, Ketua Yayasan Banda MAS Ir Khammad Maksum Al Hafidz, Sekretaris Yayasan Masjid Raya Baiturrahman KH Nawawi, Sekretaris MAJT Drs KH Muhyiddin.

Dari unsur Pemprov Jateng, diwakili Kepala Biro Bangda Taviv Supriyanto, Pengurus Korpri Jateng Budi Santoso.

Sekda Provinsi NTB, Rosiady Husaenie Sayuti menyampaikan terima kasih atas kepedulian masyarakat Jawa Tengah atas adanya musibah di Lombok.

Ia mengungkapkan, lima kali gempa, tertinggi pada 7 SR sejak 29 Juli 2018, mengakibatkan 560 orang tewas, 400 ribu warga mengungsi karena rumah hancur dan ada pula yang mengungsi karena trauma tinggal di rumah.

Rosiady mengatakan, warga korban gempa menyatakan haru sekaligus terhibur atas kepedulian masyarakat dan pemerintah yang luar biasa.

“Ibaratnya makan di pengungsian setiap hari bisa lima kali, saking mengalirnya bantuan termasuk nasi bungkus,” katanya.

Warga juga bercerita kepada Presiden Jokowi saat Minggu (2/9), tidur di tenda pengungsian dan didampingi Gubernur Jateng terpilih Ganjar Pranowo.