Tribun Community
Komunitas Calsic Jateng Rangkul Pengguna Calya Sigra di Sejumlah Kota
Memiliki jenis kendaraan sama mendorong para penggunanya merasa seirama. Maka terbentuklah komunitas Calya Sigra Club (Calsic)
TRIBUNJATENG.COM -- Memiliki jenis kendaraan sama mendorong para penggunanya merasa seirama. Maka terbentuklah komunitas Calya Sigra Club (Calsic) sebagai wadah berbagi pengetahuan otomotif dan hiburan.
Setelah berdiri kurang lebih selama satu tahun, sejak bulan Januari 2017 yang berawal dari Semarang.
Kini komunitas Calya Sigra Club (Calsic) telah berkembang di beberapa wilayah, misalnya untuk daerah Pantura Barat sudah terbentuk Calsic wilayah Brebes, Tegal, Slawi, Pemalang (Bregaslang).
Kemudian Ungaran, Salatiga, Kabupaten Semarang (Usakabs), lalu wilayah Kendal, Batang, Pekalongan (Kebalong), serta Pati, Kudus, Jepara dan Rembang (Pakurama).
Sedangkan untuk wiayah Jawa Tengah bagian selatan seperti Purbalingga, Banyumas, Kebumen dan Cilacap membentuk Ngapaks Raya.
Semakin banyaknya anggota yang tergabung ke dalam komunitas Calsic tersebut, kemudian pada 29 Juli 2018 resmi dibentuk Calsic Jateng Gayeng untuk menaungi seluruh anggota komunitas dari beberapa wilayah tersebut.
Azmi Majid, terpilih menjadi Ketua Calsic Jateng Gayeng yang sebelumnya juga merupakan penggagas komunitas Calsic Semarang Raya.
"Awal terbentuknya dari Calsic pusat di Jakarta, kemudian kami di daerah membentuknya pertama kali dengan Calsic Semarang Raya," ujar dia.
Kemudian baru dari satu daerah, berkembang ke daerah-daerah yang lainnya yang semakin pesat hanya dalam hitungan tahun.
Dalam pembentukan Calsic Jateng Gayeng ini, sedikitnya sudah terdapat sekitar 200 orang anggotanya.
Tidak hanya wadah untuk berkumpul dan bersenang-senang saja, komunitas tersebut juga memiliki kegiatan sosial yang bermanfaat untuk warga yang membutuhkan. Misalnya terjadi bencana banjir beberapa waktu lalu yang terjadi di Kabupaten Brebes, setiap anggota ikut berkontribusi memberikan sumbangan.
Mulai dari uang, hingga kebutuhan pokok atau pakaian yang layak pakai untuk para korban bencana.
"Di luar itu, kami juga melakukan kegiatan bersama anak-anak panti asuhan. Terakhir kali, kami melaksanakannya di Gunungpati Semarang," ujar dia.
Komunitas yang mengendarai mobil berkapasitas tujuh penumpang itu tak jarang diikuti anak dan istri anggotanya. Sehingga hal itu membuat kebersamaan menjadi semakin erat dan hangat.
"Komunitas ini kebanyakan sudah berkeluarga dan membuat suasananya menjadi rukun kalau kita lagi kumpul. Itulah yang membedakan dengan komunitas mobil yang lainnya," jelas dia.
Ketua Calsic Chapter Semarang Raya, Ari Nuryanto, menjelaskan, melalui komunitas tersebut pihaknya dapat memperkuat persaudaraan.
Dia juga mendukung daerah lainnya yang masih masuk dalam wilayah bisa membentuk chapter. Sehingga, masing-masing kabupaten/kota akan memiliki komunitasnya sendiri.
