Lion Air Jatuh
Suami Penumpang Lion Air JT 610: Dia Sahabat Terbaik Saya di Dunia Ini, Saya Tak Bisa Hidup Tanpanya
Sanak keluarga penumpang Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang berlinang air mata menunggu perkembangan terbaru
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Para sanak keluarga dengan cemas menunggu berita apa pun di Pusat Penanganan Krisis yang dibuat di bandara Jakarta.
Dilansir BBC News Indonesia, Senin (29/10/2018) wajah mereka tampak berlinang air mata.
Di sebuah meja di bawah tenda putih, staf Lion Air mencatat data-data mereka.
Di bagian atas formulir, mereka harus menulis hubungan kekerabatan dengan penumpang yang hilang.
Salah satunya adalah Murtado Kurniawan, pengantin baru yang istrinya adalah salah satu penumpang pesawat nahas itu.
Mereka baru saja menikah dan sang istri terbang untuk perjalanan dinas.
"Dia adalah sahabat terbaik saya di dunia ini, saya tidak bisa hidup tanpanya. Saya mencintainya," katanya sambil menangis.
"Yang terakhir saya katakan kepadanya waktu dia mau pergi, saya bilang 'hati-hati'."
"Saya selalu khawatir tentang dia ketika dia pergi."
"Ketika saya melihat di TV bahwa pesawat itu jatuh, seluruh tubuh saya gemetar."
Lain lagi cerita Dede.
Pagi tadi ia mengantarkan keponakannya Fiona Ayu dan keluarganya ke bandara, agar perjalanan ke bandara lebih cepat dan nyaman.
Menurut Dede, saat ini keponakannya sedang menjalani program hami.
"Jadi (Fiona mau pulang secepatnya ke Pangkal Pinang) agar bisa beristirahat," kata Dede mengenang.
“Maskapai terus mengatakan agar kami menunggu dan menunggu kabar."
"Tetapi melihat gambar-gambar di media sosial dan televisi, sangatlah buruk," lanjutnya.
Betapa pun, katanya, "saya masih tetap ada harapan bahwa dia akan kembali. Saya berdoa dan berdoa untuk itu,” ucap dia. (*)