Kacab Bank BUMN Diculik
Kronologi Lengkap Pembunuhan Kacab Bank BUMN, Bermula Dari Pemindahan Dana Rekening Dormant
Polisi telah mengungkap kronologi lengkap peristiwa penculikan berujung kematian terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN.
TRIBUNJATENG.COM - Polisi telah mengungkap kronologi lengkap peristiwa penculikan berujung kematian terhadap Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (37).
Peristiwa penculikan dan pembunuhan itu ternyata sudah direncanakan sejak jauh hari, atau kurang lebih dua bulan sebelum eksekusi.
Itu sebabnya peristiwa itu melibatkan banyak tersangka bahkan melibatkan dua kopassus
Baca juga: Oknum TNI yang Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab Bank BUMN Diduga Terima Uang
Baca juga: Imbas Pegawai BUMN Tewas Tertemper Kereta di Kebumen, Perlintasan Sebidang Ditutup Permanen
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Wira Satya Triputra mengungkapkan peristiwa bermula pada Juni 2025, ketika salah satu pelaku bernama Candy alias Ken bertemu dengan pelaku lainnya, yakni Dwi Hartono.
Saat itu, Candy yang memiliki data sejumlah rekening dormant di beberapa bank berencana memindahkan dana dari rekening-rekening tersebut ke rekening penampungan yang sudah disiapkan.
Untuk merealisasikan rencana itu, Candy membentuk tim IT.
Namun, pemindahan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan tetap membutuhkan persetujuan dari kepala bank.
“Sehingga pelaku atas nama C alias K mengajak DH unjuk mencari kepala cabang atau cabang pembantu yang bisa diajak bekerja sama dalam rangka pemindahan uang tersebut,” kata Wira dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (16/9/2025).
Jumlah pasti uang dalam rekening dormant tersebut belum diketahui lantaran Candy masih tertutup kepada penyidik saat proses pemeriksaan.
Juli 2025 Candy bertemu dengan Dwi Hartono dan pelaku lainnya, AAM, karena memiliki informasi terkait data rekening dormant di Bank BRI.
Dalam pertemuan itu, Candy menyatakan upaya pendekatan ke KCP tidak berhasil.
Namun, Candy mendapatkan kartu nama Ilham dari “orang-orangnya” di lapangan yang mencari KCP.
Dalam pertemuan itu, Candy mengajukan dua opsi.
Pertama, pemaksaan dengan kekerasan atau ancaman kemudian korban dilepas.
Kedua, pemaksaan dengan kekerasan atau ancaman yang berujung pada penghilangan atau membunuh korban.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.