Osamah Sedang di Luar Negeri, Kemenlu Panggil Wakil Dubes Arab Saudi Terkait Cuitan soal GP Ansor
Kementerian Luar Negeri langsung menghubungi Duta Besar Arab saudi untuk Indonesia,Osamah Muhammad Al-Suaib yang saat ini sedang di luar negeri
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Kementerian Luar Negeri langsung menghubungi Duta Besar Arab saudi untuk Indonesia,Osamah Muhammad Al-Suaib.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Armanatha Nasir mengatakan, setelah mengetahui soal twit tersebut, pihaknya langsung menghubungi Osamah melalui telefon.
Namun, saat itu Osamah sedang berada di luar negeri.
“Pada Hari Minggu itu juga pihak Kemlu melakukan komunikasi via telpon dengan Dubes Saudi, tapi yang bersangkutan sedang berada di luar negeri,” ujar Armanatha yang dilansir dari Kompas.com, Selasa (4/12/2018).
Selanjutnya, pada Senin (3/12/2018), pihak Kemlu memangil Wakil Dubes/Kuasa Usaha Sementara Saudi di Jakarta ke Kantor Kemenlu di Pejambon, Jakarta Pusat.
Dalam kesempatan itu, Kemenlu menyampaikan protes atas pernyataan Dubes Saudi di Twitter.
• Menteri PUPR Tak Sangka Gara-gara Foto Menyulut Pembunuhan Sadis di Papua
• Lirik dan Arti Lagu RBB Red Velvet (Really Bad Boy), Trending di Youtube Sudah Ditonton Jutaan Kali
• VIDEO SEMARANG : Ketika Polisi Berburu Motor Mogok di Semarang
"Kami sampaikan Kemlu sangat menyesal dan kecewa pernyataan dalam media sosial Dubes Saudi di Jakarta,” ujar Armanatha.
Ia menegaskan, substansi pernyataan Dubes Osamah di Twitter tidak tepat.
"Secara etika penyampaian pernyataan seperti yang ada dalam medsos Dubes Saudi tidak sesuai dengan prinsip hubungan diplomatik," kata dia.
Menurut Tata, Wakil Dubes juga menyampaikan penyesalannya atas kondisi ini.
Wakil Dubes juga menegaskan bahwa pernyataan Dubes Saudi di Twitter itu adalah pendapat pribadi, bukan mewakili negara.
"Dia menyampaikan bahwa pernyataan itu tidak mewakili Arab Saudi," ujar pria yang akrab disapa Tata ini.
Diketahui sebelumnya, melalui akun Twitter Osamah @Os_alshuibi yang ia tulis pada (2/12/2018) menyebut bahwa reuni akbar 212 merupakan reaksi masyarakt atas pembakaran bendera tauhid yang terjadi sebulan lalu.
Osamah menyebut bahwa pembakaran bendera tauhid itu dilakukan oleh kelompok sesat.
Lantas, cuitan Osamah tersebut mendapatkan reaksi dari Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU).
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj memprotes tindakan Duta Besar Arab Saudi untuk Republik Indonesia, Osamah Muhammad Al Shuaibi telah mencampuri urusan politik Indonesia lewat cuitan Twitternya.
Menurut Ketua Umum PBNU, komentar Osamah tersebut telah melangkahi wewenangnya.
• Lengkap Sejarah Hari Anti Korupsi Sedunia, Diperingati Setiap 9 Desember
• Trailer Terbaru Captain Marvel Rilis, Terungkap Alasan Carol Danver Tampar Nenek di Bus
• VIDEO SEMARANG : Ketika Polisi Berburu Motor Mogok di Semarang
"Dalam pandangan kami Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik yakni mencampuri urusan politik suatu negara di luar kewenangannya," tegas KH Said Aqil Siroj, dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (3/12/2018).
Atas hal tersebut, PBNU mengeluarkan 3 protes keras atas cuitan Osamah.
PBNU menyebut jika Osamah telah melakukan tindakan gegabah sehingga PBNU meminta Osamah untuk dipulangkan ke Arab Saudi.
Berikut pernyataan sikap PBNU yang dibacakan oleh Said Aqil Siroj:
"Dalam hal ini kami menyampaikan:
1. Dalam pandangan kami Osamah telah melakukan pelanggaran keras diplomatik yakni mencampuri urusan politik satu negara di luar kewenangannya, hal ini jelas menganggu hubungan diplomatik RI-saudi Arabia atas dasar ini kami menyampaikan protes keras.
2. Osamah telah dengan sengaja menyebarkan fitnah dengan menuduh bahwa aksi pembakaran bendera dilakukan oleh organisasi yang dimaksud dengan "Jamaah Almunharifah' (organisasi sesat) padahal terkait hal ini gerakan pimpinan pemuda Ansor telah memberikan sanksi kepada oknum yang melakukan pembakaran tersebut, dan tindakan tersebut di luar dari SOP GP Ansor bahkan kami keluarga besar NU menyesalkan tindakan tersebut.
3. Mendesak kepada pemerintah Indonesia untuk menyampaikan nokta kepada pemerintah Saudi Arabia agar memulangkan, menarik saudara Osamah sebagai bagian sanksi atas tindakannya yang gegabah mencampuri politik Indonesia."
Ketua Umum GP Ansor Desak Osamah Minta Maaf
Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas menuntut Duta Besar Arab Saudi, Osamah Muhammad Al Shuaibi untuk meminta maaf.
TribunJateng.com, melihat melalui akun Twitter @GPAnsor_Satu yang ia tulis pada Senin (3/12/18).
Ketua GP Ansor itu meminta gara Osamah lebih berhati-hati dalam bertindak.
Yaqut Cholil Qoumas menilai bahwa Osamah telah keluar dari jalur terlalu jauh.
Ia menilai seharusnya Osamah tidak perlu ikut-ikut terhadap urusan negeri di Indonesia.
Menurut Yaqut Cholil Qoumas, cuitan Osamah merupakan cuitan dengan nada kebencian.
• Kronologi Cuitan Dubes Arab Saudi Osamah Tentang Reuni Akbar 212 yang Diprotes PBNU
• Soal Orang Gila Masuk DPT, Mahfud MD: Saya Melihatnya Responsif
• 3 Protes Keras PBNU Terkait Cuitan Dubes Arab Saudi hingga Desak Dipulangkan
Yaqut Cholil Qoumas kini masih menunggu permintaan maaf.
Yaqut Cholil Qoumas menilai bahwa sabar memiliki sebuah batasan.
Di akhir cuitannya, Yaqut Cholil Qoumas meminta agar Osamah segara ditarik oleh pemerintah Arab Saudi.
"Mas @Os_alshuibi hati2 kalau bersikap yaa. Ini negeri beradab. Anda offside terlalu jauh. Urusan negeri kami, sampean nggak perlu lah ikut2. Apalagi berstatemen dgn kebencian semacam itu. Sekarang, kami tunggu permintaan maafmu. Oke yaa?
Mas @Os_alshuibi sampean iki opo ora ngerti, yen sabar kuwi ono watese? Ndang njaluko sepuro, sak durunge tambah mblangkrah urusan iki. Tak tunggu yoo.. yen arep ngopi2 dhisik, yo ayo. Tinimbang sirahmu tambah mumet. #pulangkanOsamahSuaibi
Kalau tidak juga ada permintaan maaf, Kerajaan Saudi Arabia harus segera tarik pulang dubesnya. Sebelum terjadi komplikasi yang lebih serius! #pulangkanosamahsuabi," tulisnya. (TribunJateng.com/Woro Seto)