Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Unggah Foto, Ifan Vokalis Seventeen Ingin Lekas Bertemu Dylan Sahara Ucapkan Selamat Ulang Tahun

Ifan vokalis Seventeen ingin segera bertemu istrinya, Dylan Sahara dan ucapkan selamat ulang tahun.

Penulis: Awaliyah P | Editor: abduh imanulhaq
Instagram/ Ifan Seventeen
Ifan Seventeen dan Dylan Sahara. Saat terjadi Tsunami di pesisir Banten pada Sabtu (22/12/2018) pukul 21:33 malam, hingga pagi harinya Dylan Sahara belum ditemukan 

Kedua peristiwa itu adalah, aktivitas erupsi anak gunung Krakatau dan gelombang tinggi akibat faktor cuaca di perairan Selat Sunda. Lebih lanjut Rahmat menjelaskan jika hanya dipicu erupsi anak Gunung Krakatau saja, gelombang tsunami sekitar 90 sentimeter.

Namun karena bersamaan adanya gelombang tinggi akibat faktor cuaca, arus gelombang tsunami dapat bertambah lebih dari dua meter. "Karena digabung, menimbulkan tinggi tsunami yang signifikan dan menimbulkan korban dan kerusakan yang luar biasa," kata Rahmat.

Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly menjelaskan berdasarkan data BMKG tsunami termonitor terjadi di Serang di Pantai Jambu tercatat tsunami terjadi pada pukul 21.27 WIB dengan ketinggian 0,9 meter.

Kemudian di Banten di Pelabuhan Ciwandan terjadi pada pukul 21,03 WIB dengan ketinggian 0,35 meter, di Kota Agung, Bandar Lampung pada 21.31 dengan ketinggian 0,26 meter, dan Pelabuhan Panjang, Lampung pada 21.53 WIB dengan ketinggian 0,28 meter.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, menyebut tipe pola tsunami yang terjadi di Banten dan Lampung mirip dengan gelombang tsunami yang terjadi di Palu. Menurut Dwikorita Karnawati setelah ada erupsi Gunung Anak Krakatau pukul 21.03 WIB kemudian pada pukul 21.27 WIB pihaknya mencatat ada kenaikan muka air pantai.

Menyikapi hal tersebut, BMKG pun melakukan analisis apakah kenaikan air itu akibat air pasang akibat fenomena atsmosfer seperti gelombang tinggi atau bulan purnama. Karena kata dia gelombang tsunami ini cukup langka.

"Namun setelah kami analisis lebih lanjut gelombang itu merupakan gelombang tsunami, tipe polanya sangat mirip dengan gelombang tsunami yang terjadi di Palu," kata Dwikorita Karnawati.

Pihaknya pun langsung berkoordinasi dengan Badan Geologi dan sepakat bahwa diduga tsunami dipicu aktivitas vulkanik. "Ada indikasi yang terjadi pada hari yang sama ada gelombang tinggi, ada purnama. Namun juga terjadi erupsi Gunung Anak Krakatau yang diduga itu menyebabkan terjadinya tsunami," katanya.

Pihaknya menduga tsunami dipicu adanya longsoran akibat erupsi Gunung Anak Krakatau. "Kami curigai longsor karena pola grafik tsunaminya ini periodenya pendek-pendek seperti yang terjadi di Palu," katanya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pun mengimbau masyarakat yang berada di sekitar Selat Sunda tidak melakukan aktivitas di pantai.

"Masyarakat diharapkan tetap tenang namun mohon jangan berada di pantai yang berada di Selat Sunda baik di wilayah Lampung, Banten, Serang jangan kembali dulu karena pemicunya ini masih diduga," kata Dwikorita.

BMKG juga mengimbau adanya gelombang pasang sampai 26 Desember 2018 mendatang. Menurut Prakirawan BMKG Maritim Lampung Ahmad Raflie Pahlevi, gelombang pasang terjadi pada pukul 18.00-22.00 WIB dengan ketinggian maksimum 2,50 meter. Pihaknya mengimbau untuk tidak melakukan penyeberangan laut pada malam hari.

Gelombang tinggi terjadi di wilayah perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Lampung, Selat Sunda bagian utara, Selat Sunda bagian selatan dan perairan timur Lampung.

"Terdapat tekanan yang cukup signifikan di belahan bumi utara dengan belahan bumi selatan menyebabkan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan Lampung," kata Ahmad Raflie Pahlevi

Menurutnya, kecepatan angin melebihi 20 knot di perairan Lampung dan gelombang maksimum dapat mencapai dua kali dari ketinggian yang diperkirakan.

Pihaknya mengimbau untuk masyarakat yang berada di pesisir pantai tetap tenang dan menjaga kewaspadaan khususnya pada malam hari karena ada potensi pasang maksimum kembali pada pukul 18.00 - 21.00 WIB

"Untuk masyarakat yang ingin melakukan penyebrangan Merak-Bakauheni atau sebaliknya diimbau untuk melakukan penyebrangan pada pagi dan siang hari dan menghindari melakukan penyebrangan pada malam hari," ujarnya.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan pihaknya mendalami terkait fenomena tsunami Selat Sunda yang terjadi usai letusan Gunung Anak Krakatau, Sabtu (22/12) malam. Dalam pernyataan di laman resminya, PVMBG menjabarkan kondisi Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (22/12). Gunung yang muncul usai ledakan dahsyat pada 1883 tersebut mengalami erupsi, seperti pada hari-hari lainnya.

"Aktivitas terkini, tanggal 22 Desember, seperti biasa hari-hari sebelumnya, Gunung Anak Krakatau terjadi letusan," tulis pernyataan PVMBG dalam laman resminya.

Letusan Gunung Anak Krakatau yang terjadi pada Sabtu (22/12) terpantau secara visual asap membumbung sekitar 300-1.500 meter di atas puncak kawah. Secara kegempaan, gempa tremor terekam secara terus-menerus dengan amplitudo overscale atau 58 mm.

"Pada pukul 21.03 WIB terjadi letusan, selang beberapa lama ada info tsunami. Pertanyaannya apakah tsunami tersebut ada kaitannya dengan aktivitas letusan, hal ini masih didalami, karena ada beberapa alasan untuk bisa menimbulkan tsunami," tulis pernyataan PVMBG.

"Saat rekaman getaran tremor tertinggi yang selama ini terjadi sejak bulan Juni 2018, tidak menimbulkan gelombang terhadap air laut bahkan hingga tsunami," lanjut pernyataan tersebut.

Selain itu, PVMBG mengatakan sejatinya material lontaran saat letusan yang jatuh di sekitar tubuh gunung api itu masih bersifat lepas dan turun begitu letusan terjadi. Sedangkan PVMBG menjelaskan untuk menimbulkan tsunami sebesar yang terjadi tadi malam perlu ada runtuhan yang cukup besar dan masuk ke dalam kolom air laut.

"Dan untuk merontokkan bagian tubuh yang longsor ke bagian laut, diperlukan energi yang cukup besar. (Energi) ini tidak terdeteksi oleh seismograf di pos pengamatan gunungapi," kata PVMBG.
"Masih perlu data-data untuk dikorelasikan antara letusan gunungapi dengan tsunami," lanjutnya.

Jokowi Berduka

Presiden Joko Widodo (Jokowi) ungkapkan bela sungkawa lewat akun Instagram pribadinya @jokowi atas jatuhnya korban jiwa akibat tsunami di Banten dan Lampung. Presiden mengungkapkan bela sungkawanya lewat sebuah foto yang dia unggah di Instagram.

Foto tersebut telah mendapatkan lebih dari 100 ribu like pengikutnya. "Sepekan menjelang tutup tahun, bencana tsunami di luar perkiraan kita telah menimpa beberapa wilayah pantai di sekitar selat Sunda, khususnya kabupaten Pandeglang, Serang dan Lampung Selatan," tulis Presiden Jokowi lewat akun Instagram pribadinya.

Presiden Jokowi sedang berkunjung ke Kecamatan Makale, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan, Minggu (23/12). Presiden Jokowi hadir mengikuti perayaan Natal Oikumene Pemerintah Kabupaten Tana Toraja di pelataran Plaza Kolam Makale.

Dari Makale, Presiden Jokowi mengucapkan bela sungkawa atas korban meninggal tsunami Banten dan Lampung yang terjadi pada Sabtu (22/12) malam.

"Dari Makale, Tana Toraja, atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas jatuhnya korban meninggal dunia," tulis Jokowi.

Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan kepada kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Menteri Sosial Agus Gumiwang, serta Panglima TNI untuk bergerak meninjau wilayah yang terkena tsunami di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang. Dia pun terus memantau dan menunggu dampak dari tsunami tersebut.

"Tadi pagi saya sudah perintahkan ke kepala BNPB, Mensos, Panglima dan semua sudah bergerak di lapangan," kata Jokowi.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian akan meninjau langsung lokasi terdampak Tsunami kawasan pantai Selat Sunda yang terjadi pada Sabtu malam. Selain ke Banten, jajaran kepolisian juga akan meninjau wilayah terdampak di Lampung.

"Kapolri, Dankor Brimob, Kakorlantas dan beberapa pejabat utama termasuk saya, persiapan take off meninjau langsung ke lokasi musibah yang diduga tsunami di Banten dan iIsyaAllah akan ke lampung juga ya," ujar Kadiv Humas Polri, Inspektur Jenderal M Iqbal.

Saat ini langkah prioritas yang dilakukan kepolisian dalam membantu penanganan tsunami yakni mengevakuasi para korban terutama di lokasi wisata bersama aparat TNI dan lembaga terkait lainnya, Kepolisian juga akan membantu memulihkan akses jalan yang terputus akibat hantaman ombak ke daratan tersebut.

"Teman- teman sudah tahu ratusan orang lebih sudah meninggal Dunia. yang paling banyak terdampak adalah di kabupaten pandeglang. 30 lebih disitu. hampir 25 lebih di lampung diduga meningal dunia, ada ratusan luka-luka dan ada yang hilang. Kami polri belum bisa memastikan secara definitif. karena masih berproses," katanya.

Ia mengatakan akibat tsunami tersebut terdapat beberapa kantor polisi yang rusak, baik itu Mapolsek maupun Pos Polisi. Meskipun demikian jajarannya memprioritaskan penanganan korban bencana terlebih dahulu.

"Ada beberapa. Polsek Carita rusak. beberapa Pospol juga rusak. Beberapa mobil dan motor juga rusak. tapi kita dahulukan masyarakat ya. Total kerugian juga belum tahu, ada beberapa rumah yang rusak, ratusan. puluhan hotel juga rusak. Daerah wisata yang rusak," pungkasnya.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa pihaknya sudah menerjunkan petugas untuk membantu penanganan dan pemulihan korban bencana tsunami di Banten.

"Dari Polri sendiri, selain dari Polda Banten dan Polda Lampung yang sudah bergerak, melakukan evakuasi menolong masyarakat di situ secepatnya ke RS, dan lain-lain, " kata Tito.

Menurut Tito satu kompi Brimob sudah bekerja di lokasi terampak tsunami untuk melakukan evakuasi. Tidak hanya itu tim DVI juga sudah diterjunkan untuk membantu proses identifikasi.

"Kalau ada yang berhasil diidentifikasi, langsung diserahkan ke keluarga korban," katanya.

Aparat dari Pol Air juga menurut Tito sudah terjun membantu proses pemetaan wilayah yang terkena dampak bencana. Helikopter diperbantukan untuk penanganan tsunami baik itu evakuasi maupun pemetaan dampak tsunami. Jenderal Bintang empat tersebut menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban bencana tersebut.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan, hasil dari tinjauan udara yang dilakukannya, infrastruktur jalan di sepanjang lokasi tsunami di Selat Sunda, tak mengalami kerusakan. Hal tersebut, ia sampaikan, saat konferensi pers usai rapat kordinasi penanganan bersama Menteri PUPR Basuki Hadimulyono, di ruang VVIP, Suma, Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.

Lokasi tsunami terjadi di sepanjang bibir pantai Anyer menuju ke Selatan, Pantai Carita, Labuhan sampai dengan Tanjung Lesung. "Infrastruktur jalan semuanya bagus. Tidak ada yang retak, tidak ada yang terputus jembatan, menurut pemantauan dari pesawat udara," kata Panglima Hadi.

Dengan jalan yang masih berfungsi baik, dirinya mengungkapkan, sejumlah bantuan mulai masuk ke lokasi bencana. "TNI, Polri maupun dari komponen lainnya seperti PMI, saya lihat mereka membersihkan rumah terdampak dari tsunami," kata dia.

Wapres JK menambahkan, tidak adanya kerusakan pada jalan, diperkirakan karena sebelum musibah tsunami, tidak terjadi gempa bumi.

"Jalan darat semuanya baik, karena ini tidak ada gempanya. Jangan dikira kerusakan jalan, infrastruktur itu akibat gempa. Hanya ada longsor, kemungkinan longsor dari Gunung Krakatau, itu kemudian airnya melimpah. Pembersihan akan dilaksanakan oleh PU," ujar JK. (iam/tribunjateng.com)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved