Orangtua Murid Protes, SDN 2 Campurejo Kendal Diduga Lakukan Pungli
Pihak sekolah ditarik iuran sebesar Rp 150 ribu rupiah hingga Rp 300 ribu tiap siswanya.
Penulis: Dhian Adi Putranto | Editor: galih permadi
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Dhian Adi Putranto
TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Dugaan pungutan liar (pungli) terjadi di SDN 2 Campurejo, Boja.
Pihak sekolah ditarik iuran sebesar Rp 150 ribu rupiah hingga Rp 300 ribu tiap siswanya.
Uang iuran tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan bagian sekolah yang rusak.
Seorang orangtua siswa SDN 2 Campurejo yang enggan disebutkan namanya mengatakan pihak sekolah juga juga membebani biaya buku paket dan Lembar Kerja Siswa (LKS).
Besarannya masing-masing yakni Rp 56 ribu dan Rp 78 ribu .
"Iurannya berbeda tiap tingkat, siswa kelas 1 dan 2 membayar Rp 300 ribu, kelas 3 sampai kelas 5 membayar Rp 250 ribu, namun kelas 6 membayar Rp 150 ribu," jelasnya, Rabu (9/1)
Ia menambahkan pada beberapa waktu yang lalu, orangtu siswa juga dimintai iuran serupa untuk pembangunan bagian dari gedung sekolah.
Namun setiap penarikan iuran tersebut tidak pernah diberikan bukti pembayaran kepada orangtua siswa.
"Tidak pernah diberi bukti, sehingga waktu penerimaan raport ditagih lagi oleh guru padahal sudah bayar," jelasnya
Sepengetahuannya bahwa sekolah tidak diperkenankan meminta iuran kepada orangtua namun yang diperkenankan adalah sumbangan yang jumlahnya tidak dipatok dan sifatnya sukarela.
"Dulu sempat ada laporan, kemudian beberapa waktu tidak ada lagi iuran, namun kali ini ada lagi, jadi bingung mau laporan kepada siapa, mau laporan juga takut, nanti anak saya ada apa apa." jelasnya
Saat Tribun Jateng mendatangi sekolah tersebut untuk mengkonfirmasi, Kepala SDN 2 Campurejo, Karsilan tidak berada di tempat.
Dirinya tengah melaksanakan rapat bersama kepala sekolah lainnya se Kecamatan Boja.
Namun saat disusul dilokasi rapat, kepala SDN 2 Campurejo telah meninggalkan tempat rapat tersebut,