Stikes Telogorejo
Pengaruh Tumbuh Kembang Terhadap Kasus LGBT
LGBT (Lesbian, gay, bisexual dan transgender) merupakan fenomena yang terjadi di Indonesia pada saat ini.
Pembentukan seseorang menjadi LGBT terjadi pada tahap initiative versus guilt saat umur 3-6 tahun. Pada tahap ini tugasnya adalah mengembangkan ketegasan interaksi dengan seseorang di lingkungan. Dampak tugas perkembangan yang tidak terlaksana low esteem, kesalahan perilaku seksual atau penegasan identitas LGBT.
LGBT di Indonesia menurut Saleh dan Arif, (2018), semua agama memandang bahwa LGBT adalah perilaku seksual yang menyimpang dan tidak dapat diterima seluruh agama yang ada khususnya Indonesia. Hal tersebut menyebabkan munculnya dampak sosial yang negatif di masyarakat yaitu munculnya berbagai penyakit kelamin maupun psikis/mental.
Menurut Russell dan Patrick (2018), terdapat 2 faktor yang dapat memperparah terjadinya masalah mental pada LGBT terutama remaja. Pertama faktor universal seperti konflik keluarga, penganiayaan, penggunaan narkoba dan pelecehan sexual. Kedua adalah faktor spesifik seperti stigma, diskriminasi, serta stres sehari-hari.
LGBT dapat terjadi, salah satu penyebabnya adalah masalah yang menghambat pada saat tumbuh kembang sehingga pentingnya orang tua untuk memaham ibagaimana cara mendidik anak secara dini. Selain itu, pentingnya memilih lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang anak.(*)